Formulasi Strategi PT. Panca Prima Ekabrothers Dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan

ABSTRACT S RINGKASAN EKSEKUTIF HENRY SIMARMATA, 2001. Formulasi Strategi PT. Panca Prima Ekabrothers Dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan. Di bawah bimbingan SETIADI DJOHAR dan WAHYUDI. Tragedi serangan teroris ke gedung World Trade Center (WTC) Amerika pada tanggal 11 September 2001, tampaknya akan mengubah tatanan ekonomi dan pasar global yang dalam kondisi sebelum serangan juga telah mengalami resesi. Kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan bukan hanya kerusakan fisik, tetapi juga finansial serta terganggunya kelancaran arus barang, jasa, arus modal, dan lalu lintas manusia secara global. Dampak lain yang ditimbulkan adalah kepercayaan konsumen akan semakin menurun, berbagai aktivitas perdagangan dan transaksi menunjukkan grafik yang menurun. Penurunan ekonomi Amerika akan mempengaruhi aktivitas perdagangan negara mitra dagang utamanya khususnya lndonesia yang sampai saat ini masih dilanda krisis ekonomi yang berkepanjangan. Amerika dianggap sebagai lokomotif perekonomian dunia dan merupakan tujuan utama bagi ekspor lndonesia, khususnya Tekstil dan Produk Tekstil (TPT). Selama semester I -2001, Amerika menyerap 17,25 persen ekspor non-migas lndonesia atau senilai US$3,85 miliar. Salah satu bagian dari industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) adalah Garmen atau pakaian jadi yang juga merupakan komoditas primadona ekspor. Produksi garmen yang merupakan kebutuhan sandang yang tentunya sangat dibutuhkan dalam kegiatan manusia modern sehari-hari. lndustri tersebut penuh dengan pekerja (padat karya) dan memerlukan pekerja yang ketrampilannya relatif rendah. Jumlah tenaga kerja yang diserap oleh industri garmen lndonesia sampai dengan bulan Februari tahun 2000 adalah 1.289.214 orang. Pakaian jadi (SITC 84) merupakan penyumbang terbesar dalam peningkatan perkembangan ekspor tekstil lndonesia. Berdasarkan ekspor non migas utama menurut komoditas tahun 1999 menyumbangkan devisa senilai 3.857,5 juta dolar dan 4.734,l juta dolar pada tahun 2000, mengalami peningkatan sebesar 22,72 persen (Depprindag) atau menyumbang 9,91 persen dari total ekspor non migas Indonesia. lndustri garmen baru mulai tumbuh dengan cepat akhir tahun 1970-an, akibat adanya permintaan domestik yang terus meningkat dan kesempatan yang terus bertambah untuk ekspor. Awal tahun 1980-an, ekspor produk garmen mulai dilakukan, sehubungan dengan melemahnya permintaan domestik terutama oleh terjadinya hal-ha1 sebagai berikut yaitu : berakhirnya boom minyak; keuntungan komperatif rendahnya upah buruh; pemanfaatan quota dan adanya subsidi tingkat bunga kredit yang menguntungkan untuk ekspor. Akan tetapi, pertumbuhan industri- industri tersebut secara bertahap mengalami penurunan kembali, dan bahkan sampai tahun-tahun terakhir ini, yang disebabkan oleh turunnya harga penjulan akibat menurunnya perekonomian Amerika, Eropa dan Jepang, situasi hukum, politik, dan keamanan dalam negeri dan sebagian disebabkan juga makin kuatnya persaingan yang muncul dari negara-negara seperti Cina, India, Vietnam, Bangladesh, dan Pakistan. � PT. Panca Prima Ekabrothers merupakan salah satu perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang bergerak dalam industri garmen yang berlokasi di Tangerang, wilayah industri propinsi Banten. Perusahaan memiliki fasilitas produksi struktur tunggal yang modern seluas 20.000 m2 dan saat ini mempekerjakan hampir 5000 karyawan. Walaupun nilai ekspor produksi tekstil secara keseluruhan meningkat namun tidak semua eksportir mengalami peningkatan karena persaingan industri semakin ketat dengan hadirnya pemain-pemain baru serta terjadinya perubahan lingkungan. Secara umum lingkungan yang dihadapi perusahaan adalah lingkungan internal dan eksternal yang meliputi teknologi, kebijakan pemerintah di bidang perpajakan, lingkungan (AMDAL), tata niaga eksporlimpor garmen, pajak ekspor, ketenagakerjaan, fungsional manajemen perusahaan dan lain-lain. Perubahan yang terjadi di lingkungan internasional juga langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi perkembangan dunia usaha seperti WTO, GATT, AFTA, APEC yang menghendaki adanya perdagangan bebas, maka dapat dipastikan persaingan bisnis di dunia internasional akan semakin ketat. Dengan adanya perkembangan dunia usaha dan era perdagangan bebas, perusahaan dituntut untuk dapat kompetitif ditengah persaingan yang ketat, dan dapat memuaskan semua pihak dengan menciptakan produk yang berkualitas sesuai dengan standar mutu internasional serta mampu beradaptasi terhadap perubahan lingkungan, oleh sebab itu perlu di susun formulasi strategi yang baik sehingga mampu meningkatkan daya saing dan memberikan kemampulabaan yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Ruang lingkup pembahasan penelitian ini dibatasi pada penyusunan dan perumusan formulasi strategi yang tepat bagi PT. Panca Prima Ekabrothers. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rnetode deskriptif dalam bentuk studi kasus. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder yang dikategorikan menjadi data-data lingkungan internal dan data lingkungan eksternal perusahaan. Data lingkungan internal meliputi sejarah dan keadaan umum organisasi, misi dan tujuan perusahaan, struktur organisasi, kelemahan dan kekuatan fungsional manajemen perusahaan, budaya organisasi, sedangkan data lingkungan eksternal meliputi kondisi politik, ekonomi, sosial budaya, demografi dan teknologi serta kondisi persaingan industri. Teknik pengambilan contoh dilakukan secara sengaja (purposive sampling) dimana penulis memilih sendiri pihak-pihak yang menjadi responden yang terdiri dari responden internal yaitu manajemen perusahaan dan responden ekstenal yaitu pakar dan pihak akademisi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara : observasi langsung, wawancara, penyebaran kuesioner, dan studi pustaka. Tahapan yang dilakukan dalam analisis data adalah : (1) analisis deskriptif untuk memperoleh gambaran umum perusahaan, (2) analisis matriks evaluasi faktor internal dan eksternal (IFE-EFE), untuk mengindentifikasi faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang berpengaruh bagi perusahaan, (3) analisis matriks internal-eksternal (I-E), yang digunakan untuk mengetahui posisi perusahaan, dan (4) analisis dengan menggunakan matriks SWOT, yang digunakan untuk mendapatkan alternatif strategi bagi perusahaan. Visi PT. Panca Prima Ekabrothers adalah "Menjadi salah satu perusahaan terbaik dalam bidang industri ekspor garmen melalui pemenuhan harapan pelanggan, karyawan, pemegang saham, masyarakat serta lingkungan". Sedangkan misi yang diemban oleh manajemen adalah membawa perusahaan untuk tumbuh � dan bersaing melalui peningkatkan kualitas produk, pelayanan, harga yang kompetitif seiring dengan perubahan lingkungan usaha dengan mengoptimalkan keunggulan yang telah dimiliki dan sejalan dengan tujuannya. Peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dalam analisis lingkungan eksternal adalah : (1) kesepakatan AFTA, NAFTA, WTO, Free Trade, (2) kebijakan pemerintah dalam industri TPT, (3) perkembangan teknologi informasi dan proses, (4) perkembangan mode dunia (5) Memasuki pasar non-kuota. Sedangkan ancaman eksternal yang diindentifikasi adalah : (1) ancaman produk negara pesaing, (2) situasi politik, hukum, keamanan dalam negeri, (3) fluktuasi nilai tukar, (4) hambatan non tarif dalam perdagangan TPT, (5) melemahnya ekonomi dunia (resesi global). Hasil analisis lingkungan internal mengindentifikasikan bahwa yang menjadi kekuatan PT. Panca Prima Ekabrothers adalah : (1) kualitas produk yang baik, (2) pengiriman (delivery) yang tepat waktu, (3) kapasitas produksi, (4) kepedulian terhadap sosial dan lingkungan, dan (5) fasilitas produksi yang lengkap. Kelemahan yang terindentifikasi adalah : (I) penggunaan faktor produksi belum efisien, (2) perencanaan, penjadwalan proses produksi belum terkoordinasi, (3) sistem informasi data belum terintegrasi. Posisi PT. Panca Prima Ekabrothers berdasarkan pendekatan matriks Internal -Eksternal (I -E) adalah berada pada kuadran V, posisi tersebut dikendalikan oleh strategi Hold and Maintain, dengan strategi umum yang dilakukan adalah Strategi Penetrasi, Pengembangan Pasar dan Pengembangan Produk. Evaluasi faktor eksternal menghasilkan skor 3,23 yang berarti perusahaan berada diatas rata-rata usaha untuk memanfaatkan peluang-peluang eksternal dan dapat menghindari ancaman-ancaman yang akan timbul dan hasil evaluasi faktor internal memiliki skor sebesar 3.57, artinva bahwa Derusahaan memiliki cukuo kekuatan untuk memanfaatkan keunggulaniya serta dapat mengurangi ke~emahan'n~a. Dengan mengkombinasikan matriks IE dan matriks SWOT maka PT. Panca Prima ~kabiothers memperoleh beberapa alternatif strategi, yaitu :strategi penetrasi dan pengembangan pasar, strategi pengembangan produk, strategi unggul mutu, strategi unggul biaya, strategi unggul teknologi dan strategi joint venture. Saran bagi perusahaan berdasarkan hasil penelitian adalah program jangka pendek, memperbaiki dan menerapkan Standar Prosedur Operasi (SOP) yang baku, membentuk dewan perencanaan, menyusun penjadwalan dan skedul produksi yang tepat, meningkatkan ketrampilan SDM di bagian produksi, menerapkan Total Quality Management (TQM), membangun sistem informasi yang terintegrasi. Sedangkan program jangka panjang, pengembangan pasar ke negara-negara ASEAN dan Non kuota, meningkatkan kualitas dan pelayanan untuk mempertahankan pelanggan setia luar negeri serta meningkatkan kredibilitaslcitra perusahaan.