STRATEGI PEMASARAN EKSPOR PRODUK PERUSAHAAN TEKSTIL PT. TTR BOGOR

Skuasi perekonomian Indonesia yang sedang dilanda krisis moneter dan terbatasnya kuota untuk ekspor mlgas yang menjadi andalan peierintah serta sumber perolehan devisa negara maka pemerintah mengeluarkan deregulasi dibidang ekonomi untuk sektor non migas dengan mempermudah dan merangsang dunia usaha untuk melaksanakan ekspor. Produk tekstil adalah salah satu komoditi ekspor yang menurut Biro Pusat Statistik (BPS) Jakarta pada tahun 1999 dad 558 perusahaan tekstil seluruh Indonesia baru mengekspor 608.381.126 Ton dengan nilai USD 2.324.533.580 memenuhi 4.07 % pasar dunia). PT. TTR dalam mengekspor hasil produksinya Iebih dari 60 % keberbagal negara etau 0,0002 % kapesltas seluruh Indonesia untuk paser dunia. Perumusan strategi pemasaran produk perusahaan tekstii PT. TTR dalam memasarkan produknya khususnya di pasar ekspor untuk meningkatkan penetrasi pasar internasional adalah dengan memperhatikan aspek- aspek : Bagaimana strategi pemasaran yang diierapkan untuk meningkatkan pangsa pasar eksportnya. (2) Dengan semakintatnya persaingan apakah dstem dlstribusi dan pemasaran ang ada sudah memadai atau perlu ditingkatkan. Ruang lingkup penentian Ini ifokuskan pada strategi pemasaran ekspor produk perusahaan t e M dengan mengetahui persepsi konsumen dipasar internasional terhadap atribut produk tekstil PT. lTR. Peneiiian ini dilakukan dari ulan Februari dan berakhir pada bulan Maret 2000. Metode peneliian berpsatu di kasus yang bersifat deskriptif dengan analiis persepsi konsumen, analisis persalngan industri, anaW GE matrik. Data yang dihimpun untuk mendukung penentian Ini erupa data primer den sekunder. Data primer berupa : (1) Penilaian konsumen terhadap atribut-atribut produk tekstil ang mencakup produk. tempat. harga den promosi: (2) Penilaian podusen terhadap situasi lingkungan dan striegi spesifikasi (3) Penilaian Kasubdli Deperindaa internasional terhadap perkembanaan peluang alokasi kuota pada khususnya tekadap industri tekstil; (4) penilalanEkspor Kanwil Deperindag Jakarta terhadap realisasi dan ekWites ekspor kuota dan non kuota industri t e W Nasional; (5) Penilaian Ka Ekspor Deperindag ClMnong terhadap akWtLes ekspor industrl tekstil dl wilayah Jew Barat psda umumnya dan daerah Bogor peda khususnya. Data sekunder berupa : (I) Jumlah produksi tekstil PT. T R ; (2) Jumlah penjuelan produk tekstil PT. TTR; (3) Jumlah produsen produk tekstil. Wawancara yang dipandu dengan terlebih dahulu mendesain kuisioner yang terdiri dari pertanyaan berupa penilaian konsumen terhadap atribut-atribut produk tekstil. Jumlah responden adalah 7 perusahaan dari 24 perusahaan, maka lntensitas sampling dalam penelltian Ini sebesar 29 %. Pengumpulan data sekunder diperoieh dad studi literatur, laporan-laporan dan Jumal. Data yang terkumpul dibedakan menjadi data kuantitatn den kuafitdf. Data kuantitatif berupa (1) Jumlah produkd, kapasitas produksi terpasang dan penjualan PT. TTR; (2) Volume pembelian konsumen tekstil PT. lTR, sedangkan data kualitattf berupe (1) Keadaan umum perusahaan; (2) V)si manajemen; (3) Strategi pemasaran den (4) penlaian konsumen terhadap atribut produk tekstil. Data kualitatif yang dlkwantitatifkan pada AnalM Citra, dengan skah bentang 1 = buruk, 2 = sedikil baik, 3 = cukup baik, 4 = baik dan 5 = sangat baik. Selain anaW Cttra, data haiitatif yang dikwantitawkan adaiah analkk fingkungan industri dan analisis GE matrik. Dari hasil penelitian dan anailsis yang telah dilakukan dapat dislmpuikan: Prioritas strategi pemssaran yang dapat dikembangkan oleh PT. TTR pada posisi pengikut pasar untuk memasarkan produk tekstil adalah memperkuat saluran distrlbusi, membangun brand image dengan membangun loyalitas pelanggan. Karena pengaruh m a r lntemasional PT. TTR hams menaikkan pangsa pasar lntemasional dengan meningkatkan program promosi yang konsisten. Kelangkaan dktributor dan kemudahan mencarl produk tekstll serta keterbetasan lnformasi, popularitas tentang pruduk tekstil PT. TTR merupakan empat lndikator yang perlu diperbaiki dengan cara melakukan promosi pada agen den distributor dengan mengirimkan sampel kaln yang mengandung nilai tambah bagi distributor dan agen secara rutin, mengingat kehadiran pendatang baru dari negara Myanmar maka komunikasi dengan distributor jangan sampai terputus. Meiatif Strategi pemasaran secera gak besar yang dapat disarankan ialah strategi pertumbuhan Intend yaitu penetrasi pasar, pengembangan pasar dan . - pengembangan produk dengan Gra: (1)'~em~rkusaatiu ran dMbusi dengan melakukan evaluasi cakupan dktribusi den menambah jumiah distributor diluar negeri, (2) Mengki permiriban pasar ekspor terutama p&r negara Eropa dengan menyederhanakan dan memperslngkat wektu pesanan, (3) Memperkuat potensi R&D untuk menJewab permlntean kebutuhan pasar lntemesional dalam hal menciptakan jenls kaln yang baru, (4) Memperkaya jumleh kolekd deseln dengan beragam arah warna yang speslRk. Memperkuat saluran Mbusl dengan melakukan evaluesi cakupan distribusi dan menambah jumlah distributor diluar negeri, sehingga memudahkan para konsumen untuk memantau atau membetikan kduhan atau pandangan pada PT. TTR secara mudah dan mengenal sasaran. Dalam usaha mengendalkan aMMtw para dktributor dlluar negeri, PT. TTR harus mendlrlkan kantor cabang dlluar negeri dengan berkomunlkasl dahulu dengan para distributor guna mengevaluasi daftar konsumen masing masing dan menyiapkan aMMtas yang sudah disetujul oleh kedua belah pihak, sehingga para distributor setempat dapat menuju sasarannya yaitu dalam berusaha untuk promosikan dan iengembangkan pasar produk tekstll PT. TTR. Ketatnya persaingan eksportir dari luar negeri menyebabkan turunnya pangsa pasar ekspor perusahaan dalam beberapa tahun ini, walaupun secara prof ada peningkatan karena adanya penjualan kenegara Eropah dan Amerike yang harga jualnya relstlf lebih tinggi dlbanding dengan negara lalnnya. Faktor yang menjadi penilaian yang iernpengaruhl pembelian lalah kekuaten dari kain tersebut. Salah satu faMor pdkologls yang berperan adalah pembelajaran yang meliputl perubahan dalam perilaku seseorang yang tlmbul dari pengalaman membelinya produk tekstil. Gaya hidup konsumen yang memillki kelas sosial yang mencerminkan posisi, pendidikan, jabatan dari konsumen dan bila produk tekstil yang pernah dibeli memlliM kekuatan yang balk, maka akan terjadi pembelian ulang dan terjadi promosl, referensi. Untuk menlngkatkan pangsa pasar perlu tersedla desain-desaln mutakhir dengan arah wama br&M sesuai dengan faktor budaya terutama untuk pasar daerah geografk pasar UAE, Afrlka, Malaysia, Philiplna, Colombo, den India. Arah warna pale menurut faktor budaya digunakan untuk untuk pakaian resmi, bahan pakaian kelas menengah keatas atau sub budaya daerah geograf~ pasar Eropa dan lnggris. Masyarakat daerah Eropa dan Amerika saat ini menyukai desain bunga lengkap dengan tangkal dan daunnya, sedangkan arah wama yang dkukal saat Ini adalah lembutl sofl untuk tangkal dan daun sedangkan untuk warna bunga agak cerah. Masyarakat negara Philipina, Malaysia, Colombo, Afrika saat ini sangat menyenangi desain geometrlk seperti lingkaran, dan "kontouf. Faktor harga erat kaitannya dengan faktor ptibadi den faktor psikdogis. Faktor pribadi mengarah pada pekcrfaan yang mempengaruhi pola konsumsi seseorang. Masyarakat Eropa dan Amerika yang mayorites pekerja kantornya baik pria dan wanita akan membeli pakaian kerja dengan harga yang cukup mahal dan akan merasa bangga. Gaya hidup masyarakat UAE berbeda dengan masyarakat Jeddah. Kelangkaan diitributor dan kemudahan mencari produk tekstil serte keterbatasan informasi, popularltas tentang pruduk tekstll PT. TTR merupakan empat indikator yang perlu dlperbalki dengan care melakukan promosi pada agen dan distributor dengan mengirimkan sampel kain yang mengandung nilai tambah bagi distributor den agen secara rutin, mengingat kehadiran pendatang baru dari negara Myanmar maka komunikasi dengan diiributor jangan sampai terputus. Kahadiran pesaing industri dari dalam negerl patut diperhitungkan walupun hasil produknya belum seperti standard produksi PT. TTR ataupun PT. HDX tapi untuk pasar menengah kebawah cukup mengurangi porsi pangsa pasar tekstil terutama harganya lebih murah sekitar 20 % tapi kualitasnya juga Udak memenuhi standard negara - negara Amerika, Perancis, lnggris den Jerman. Produsen darl negara Myanmar, China, Vietnam yang memiliki performa lebih baik dalam ha1 waktu produksi yang IeMh singkat dan waktu pengiriman lebih cepat dan tepat Dengan demikian kehadiran mereka patut diperhiingkan walaupun hasil produksi mereka dalam arti kualitas produk tekstll yang dihasilkan mereka masih dibawah has1 produk tekstil PT. TTR ataupun PT. HDX. Jumlah pemasok bahan Mmla untuk menunjang produksl tekstll sangat banyak, diimping ttu jenk bahan Mmia dyestuf untuk melengkapl proses produksi printing dan dyeing diiawarkan berbagai jenis dan merk oleh para pemasok seperti dari perusahaan kimia Perancis. Jerman dan Amerika yang kantor perwakilannya ada di Jakarta, sehingga PT. TTR mempunyai bargaining power yang tinggl. Kekuatan tawar menawar pembeli pada industri tekstll termasuk kategori "sedang" karena tergantung peda besamya keuntungan yang diperoleh pembeli dan tingkat kepentingan kualitas produk bagi pembeli maslh rendah. Ancaman barang substitusi pada iingkungan lndustrl tekst[l termasuk dalam kategori sedang. Khusus untuk paser negara India den Afrlka Mla ada produk tekstil yang desain yang sama, iaka produk sub yang berharga iurah yang lebih iudah dipasarkan. Bahan baku substitusi untuk produk tekstil pasar negara Amerika, Jerman, Peranck dan lnggis relatif haipir tidak ada. Haibatan kuota pada saat pengiriian sudah dapat diatasi dengan care meiinjam kuota illik PT. HDX, dapat Juga dengan ieibell kuota dl pasar bursa kuota atau membeU kuota pada PT. TMK yang memlliki ekses pengadaan kuota dengan instansi terkait