Kekuatan Alat Bukti Akta Otentik Dalam Pembuktian Perkara Perdata

Abstract—Authentic deed is a deed in the form determined by law, made by or in front of the general employees in power for that place where the deed is made, and as for general officials who are authorized to make authentic deeds, namely a Notary or PPAT. The main issue is how the power of authentic deeds is proven in civil cases and how the notary's responsibility for authentic deeds is null and void. The research method used is a type of normative legal research. While the problem approach which is the approach to the conceptual approach problem, is done by examining the views that occur in the development of legal science and the legislative approach, carried out by examining the legal aspects that have a relationship with the legal issues examined. The value of the power of outward proof, the strength of formal proof and the strength of material proof are those covered by an authentic deed. Responsible for negligence and mistakes in the contents of the deed made before him are the responsibility of the notary. In the world of notoriety there are 2 types of sanctions, namely civil sanctions and administrative sanctions. The sanction is imposed on the notary if the deed he has made is an error or a violation of the law, besides that it can also make the deed null and void.  Abstrak—Akta otentik ialah suatu akta yang dilterbitkan yang bentuknya telah diatur dalam undang-undang, diterbitkan oleh atau didepan pejabat umum yang berkompeten di bidang itu ditempat atau dimana dibuatnya akta, dan adapun pejabat umum yang berkompeten menerbitkan akta otentik yaitu seorang Notaris maupun PPAT. Pokok permasalahannya yaitu bagaimana kekuatan akta otentik dalam pembuktian pada perkara perdata dan bagaimana tanggung jawab notaris terhadap akta otentik yang batal demi hukum.  Metode penelitian yang digunakan ialah tipe penelitian hukum normatif. Sedangkan pendekatan masalah yang adalah pendekatan masalah pendekatan konseptual, dilakukan dengan meneliti  pandangan yang terjadi di dalam perkembangan ilmu hukum serta pendekatan perundang-undangan, dilakukan dengan mengkaji dari aspek hukum yang mempunyai hubungan dengan isu hukum yang ditelaah. Nilai kekuatan pembuktian lahiriah, nilai kekuatan pembuktian formal dan nilai kekuatan pembuktian materiil ialah yang di cakup pada akta otentik. Bertanggung jawab apabila terjadi kelalaian dan kesalahan terhadap isi akta yang dibuat dihadapannya merupakan tanggung jawab notaris. Dalam dunia kenotariatan dikenal 2 jenis sanksi, yakni sanksi perdata dan sanksi administratif. Sanksi tersebut dijatuhkan kepada notaris apabila akta itu dibuatnya terdapat kesalahan atau perbuatan melanggar hukum, selain itu pula mampu menjadikan akta itu menjadi batal demi hukum. &nbsp