Profil Peresepan Antibiotik di Puskesmas Kecamatan Benjeng

Kasus-kasus kesehatan terutama infeksi yang disebabkan oleh bakteri masih sering terjadi di Indonesia dan masih menjadi masalah kesehatan. Solusi untuk menangani masalah tersebut adalah dengan cara menggunakan antibiotik. Namun 60% antibiotik di Indonesia tidak digunakan secara tepat. Peresepan merupakan indikator penilaian dalam keberhasilan penggunaan suatu obat. Melalui resep kita dapat mengetahui pola gambaran penggunaan dan kebiasaan peresepan di suatu tempat pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil peresepan antibiotik di Puskesmas Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik. Penelitian ini bersifat observasional deskriptif dengan menggunakan data sekunder. Populasi yang diambil adalah seluruh resep dari pasien yang berobat ke Puskesmas Kecamatan Benjeng pada periode tanggal 01 april sampai 30 april 2020. Sampel yang diambil adalah resep pasien yang mengandung obat jenis antibiotik. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa antibiotik yang paling sering digunakan adalah jenis antibiotik amoxilin sebesar 38,7%, bentuk sediaan antibiotik yang paling sering adalah bentuk sediaan kapsul sebesar 46,10%, jenis obat yang paling sering digunakan adalah jenis obat generik sebesar 93,41%, peresepan antibiotik paling banyak berasal dari poli umum sebesar 66,06%, dan pada umumnya dokter di Puskesmas Kecamatan Benjeng memberikan obat jenis antibiotik diresepkan untuk 3 hari pertama pengobatan