AVTUR PRODUCT AGGREGATE PLANNING IN PT. PERTAMINA DPPU HALIM PERDANAKUSUMA

Seiring dengan berjalannya waktu akan banyak masalah yang dihadapi industry produksi dewasa ini, terutama masalah pada lini manajemen produksinya. PT. PERTAMINA (Persero) DPPU Halim Perdanakusuma adalah perusahaan yang melayani avtur jet A-1 dan avgas untuk penerbangan domestic, charter, atau private yang beroperasi di Halim Pk Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekurangan ataupun kelebihan persediaan, maka perencanaan kapasitas dengan baik yang adaptif dengan permintaan dengan biaya seminimal mungkin. Sehingga tidak terjadi kekurangan/overstocked kapasitas dan perusahaan mendapat keuntungan yang optimal dalam setiap produksinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan agregat kapasitas produksi avtur secara keseluruhan untuk memenuhi permintaan dari pesanan dengan tujuan meminimalkan operational cost. Dalam penelitian ini didapatkan pola data horizontal yang selanjutnya di lakukan peramalan dengan metode yang terbaik adalah menggunakan metode moving average yang menghasilkan nilai MAPE terkecil sebesar 0,082282. Berdasarkan hasil perencanaan agregat metode yang paling baik digunakan adalah metode mix strategy dengan memerhatikan rencana produksi yang fluktuatif dan demand periodic per-tiga bulan sebesar Rp. 1,410,087,876,000 yang menghasilkan biaya paling murah dibanding strategi lainnya.Over time there will be many problems faced by the production industry today, especially the problems in the production management line. PT. PERTAMINA (Persero) DPPU Halim Perdanakusuma is a company serving Avtur jet A-1 and avgas for domestic, charter, or private flights operating at Halim Pk. To anticipate the possibility of shortages or oversupply, good capacity planning is adaptive to demand minimal cost. So there is no overstocked capacity and the company gets the optimal profit in each production. This study aims to determine the aggregate planning of avtur production capacity as a whole to meet the demand of orders with the aim of minimizing operational costs. This study obtained horizontal data patterns which then forecasting using the best method is to use the moving average method that produces the smallest MAPE value of 0.082282. Based on the results of aggregate planning the best method used is the mixed strategy method by observing fluctuating production plans and quarterly periodic demand of Rp. 1,410,087,876,000 which produces the lowest cost compared to other strategies.&nbsp