PERAN PROGRAM PENDAYAGUNAAN ZAKAT BAITUL MAL PROVINSI ACEH DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN EKONOMI MUSTAHIK

ABSTRAK Nia Revina (2020) : Peran Program Pendayagunaan Zakat Baitul Mal Provinsi Aceh Dalam Meningkatkan Kemandirian Ekonomi Mustahik Program Pendayagunaan zakat pada lembaga Baitul Mal Provinsi Aceh terbagi ke dalam empat sektor, yaitu pendidikan, ekonomi, sosial dan syiar Islam. Pada sektor ekonomi inilah program pendayagunaan zakat Baitul Mal Provinsi Aceh yang menjadi perhatian penelitian ini. Hal ini dikarenakan pada sektor ekonomi merupakan program yang dapat dikelola dan dikembangkan oleh mustahik, sehingga manfaat yang dirasakan mustahik bersifat jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme, peran dan faktor yang menghambat Baitul Mal Provinsi Aceh dalam menjalankan program pendayagunaan zakat dalam meningkatkan kemandirian ekonomi mustahik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Key informan penelitian ini adalah Kasubbid Sosialisasi, Monev dan Pengumpulan Baitul Mal Provinsi Aceh, serta informan penelitian ini sebanyak 50 orang merupakan mustahik yang menerima bantuan peralatan kerja. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil sebagai berikut bahwa mekanisme yang dilakukan Baitul Mal Provinsi Aceh melalui program pendayagunaan zakat yakni pembukaan info pendaftaran diri sebagai mustahik, tahapan verifikasi data-data mustahik. Program pendayagunaan zakat Baitul Mal Provinsi Aceh pada dasarnya telah berdayaguna dilihat dari tanggapan 50 mustahik yang menyatakan bahwa kebutuhan dasarnya telah terpenuhi, serta mustahik yang menerima bantuan zakat merupakan mustahik yang secara keseluruhan telah memiliki usaha produktif yang layak. Peran program ini yaitu sebagai sarana untuk menambah modal usaha dengan memberikan modal berupa peralatan kerja, sehingga hendaknya dapat membuat mustahik mandiri secara ekonomi. Namun, untuk melihat standar kemandirian ekonomi mustahik, belum dapat dikatakan telah mandiri karena belum adanya diantara mustahik yang menerima bantuan dana berupa peralatan kerja dari Baitul Mal Provinsi Aceh yang mampu bertranformasi menjadi muzaki. Faktor penghambat peran program pendayagunaan zakat ini adalah keterbatasan sumber daya manusia yang tersedia di Baitul Mal Provinsi Aceh, kurangnya pengawasan yang dilakukan Baitul Mal Provinsi Aceh, serta pengawasan yang dilakukan Baitul Mal Provinsi Aceh setelah berjalannya usaha mustahik tidak merata. Kata Kunci: Pendayagunaan, Zakat, Kemandiria