Komunitas Makrozoobentos di Situ Gintung, Situ Bungur dan Situ Kuru, Ciputat Timur

Makrozoobentos merupakan biota yang hidup di dalam substrat maupun menempel di permukaan dasar perairan. Makrozoobentos memiliki peran penting dalam eksositem akuatik, yaitu sebagai sumber makanan biota perairan dan sebagai detritus. Masuknya limbah antropogenik ke suatu badan perairan dapat menyebabkan bergesernya tingkat trofik perairan dan mempengaruhi komunitas makrozoobentos. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman makrozoobentos di Situ Gintung, Situ Bungur dan Situ Kuru, serta mengetahui hubungan antara nilai produktivitas primer perairan dengan keragaman jenis makrozoobentos. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan purposive sampling method. Titik sampling terdiri dari 5 stasiun dengan 3 ulangan. Analisis faktor fisik kimia, produktivitas primer dan hubungan faktor lingkungan dengan makrozoobentos diuji dengan t-test, korelasi Pearson, dan CCA. Hasil penelitian menunjukkan makrozoobentos yang ditemukan di ketiga situ tersebut terdiri dari 4 kelas, 10 famili dan 16 jenis dengan nilai indeks keanekaragaman (H?) di Situ Gintung (1,74) dan Situ Bungur (2,29) tergolong sedang, sedangkan Situ Kuru (0,92) tergolong kecil. Hasil t-test menunjukkan di Situ Gintung dan Situ Bungur hanya nilai pH yang berbeda (p<0,01), sedangkan Situ Kuru memiliki kondisi fisik kimia yang berbeda dengan Situ Gintung dan Situ Bungur (p<0,01). Hubungan antara produktivitas primer perairan dengan keragaman jenis makrozoobentos memiliki nilai yang tergolong kuat (0,517). Variabel lingkungan yang paling mempengaruhi kehadiran makrozoobentos adalah kecerahan (p