Analisis prediksi kebangkrutan perusahaan dengan model altman’s z-score, pola arus kas, dan model springate (studi empiris pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2014-2017)

Kebangkrutan adalah keadaan perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya, sehingga tidak dapat melanjutkan aktivitas bisnisnya. Untuk mengantisipasi kebangkrutan, perusahaan dapat melakukan prediksi dengan beberapa model. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara model prediksi Altman Z-Score, Pola Arus Kas, dan Springate pada perusahaan pertambangan indonesia dan juga untuk mengetahui model prediksi mana yang paling akurat. Data yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan periode 2014-2017 yang telah dipublikasi di BEI. Teknik pengambilan sampelnya adalah purposive sampling dengan total 96 sampel. Analisis yang digunakan adalah Kruskal Wallis dengan bantuan program Microsoft Excel dan SPSS 24.Hasil perhitungan ketiga model prediksi menunjukkan bahwa terdapat beberapa perusahaan pertambangan mengalami financial distress yang diprediksi akan bangkrut. Ketika diuji dengan Kruskal Wallis diketahui bahwa terdapat perbedaan antara model prediksi Altman Z-Score, Pola Arus Kas, dan Springate saat diterapkan pada perusahaan pertambangan. Berdasarkan hasil prediksi tersebut, model prediksi yang memiliki tingkat akurasi tertinggi yang diterapkan pada perusahaan pertambangan adalah model Springate. Model Springate memiliki tingkat akurasi sebesar 79% dengan tingkat kesalahan sebesar 21% sedangkan Altman’s Z-Score, dan Pola Arus Kas sama-sama meniliki tingkat akurasi sebesar 75% dengan tingkat kesalahan sebesar 25%