Peningkatan altruisme melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama pada anak panti asuhannurul jannah

Altruisme adalah perilaku yang lebih mengutamakan kepentingan orang lain dari pada kepentingan diri sendiri. Individu yang memiliki altruisme akan selalu berusaha untuk merelakan waktu dan tenaganya untuk orang lain agar orang tersebut bahagia. Layanan bimbingan kelompok adalah salah satu layanan dalam bimbingan konseling dengan cara memanfaatkan dinamika kelompok, di dalam bimbingan kelompok ini membahas suatu topik yang bertujuan untuk menambah pengetahuan, mencegah suatu permasalahan, serta untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh individu. Teknik sosiodrama adalah suatu metode yang dilakukan dengan cara bermain peran, melalui sosiodrama setiap individu akan memiliki peran masing-masing untuk dimainkan, sehingga akan mempermudah anak untuk memahami materi dengan baik melalui permainan peran tersebut. Oleh karena itu, untuk meningkatkan altruisme anak peneliti berupaya menerapkan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dapat meningkatkan altruisme pada anak Panti Asuhan Nurul Jannah, 2. Memperoleh peningkatan altruisme pada anak Panti Asuhan Nurul Jannah melalui bimbingan kelompok teknik sosiodrama. Penelitian ini didesain dengan menggunakan penelitian tindakan bimbingan konseling (PTBK) dengan subyek 8 anak Panti Asuhan Nurul Jannah yang memiliki permasalahan egois atau altruisme yang rendah. Variabel penelitian ini adalah layanan bimbingan kelompok dan teknik sosiodrama (Variabel Bebas) dan altruisme (Variabel Terikat). Analisis data dengan menggunakan data kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan dua siklus yang terdiri dari I (3 pertemuan) dan II (3 pertemuan), setiap siklus 45 menit dan terdiri dari 4 tahapan. Metode pengumpulan data berupa metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian diketahui altruisme sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok diperoleh hasil presentase 44% dengan kategori cukup, selanjutnya siklus I pertemuan ketiga memperoleh presentase 56% dengan kategori cukup, sehingga terjadi peningkatan sebesar 12% dari pra siklus. Pada siklus II pertemuan ketiga memperoleh hasil presentase 78% dengan kategori sangat baik sehingga terjadi peningkatan 22%. Simpulan hasil penelitian ini adalah terjadi peningkatan pada altruisme setelah diberikan layanan bimbingan teknik sosiodrama mengalami peningkatan dalam setiap pertemuan. Pada pra siklus diperoleh rata-rata 14 (44%) termasuk dalam kategori cukup. Pada siklus I hasil observasi pertemuan pertama memperoleh hasil 50% dengan kategori cukup, pertemuan kedua memperoleh hasil 53% dengan kategori cukup, pertemuan ketiga memperoleh hasil 56% dengan kategori cukup. Pada observasi siklus II pertemuan pertama memperoleh hasil 66% dengan kategori baik, pertemuan kedua memperoleh hasil 72% dengan kategori baik, dan pada pertemuan ketiga memperoleh hasil 78% dengan kategori sangat baik. Oleh karena itu, terjadi peningkatan sebesar 34% dari tahap pra siklus, siklus I dan siklus II. Hasil penelitian dalam menerapkan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama yang telah dilakukan oleh peneliti untuk meningkatkan altruisme pada anak panti asuhan mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan pada hasil observasi kolaborator terhadap peneliti pada siklus I diperoleh skor 67 persentase 67% termasuk dalam kategori cukup dan pada siklus II diperoleh skor 87 persentase 87% termasuk dalam kategori sangat baik. Jadi, hasil observasi kolaborator terhadap peneliti mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebanyak 20%. Dengan demikian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama dapat Meningkatkan Altruisme pada Anak Panti Asuhan Nurul Jannah. Disarankan kepada: 1. Anak Panti Asuhan, diharapkan untuk terus dapat meningkatkan altruisme dalam kehidupan sehari-hari terhadap orang yang ada di sekitarnya. 2. Pengurus Panti Asuhan, dapat melaksanakan layanan bimbingan kelompok dengan teknk sosiodrama lanjutan untuk membantu anak dalam meningkatkan altruisme, tidak hanya pada delapan anak yang telah mengikuti bimbingan kelompok saja, akan tetapi untuk anak yang lainnya agar semua anak memiliki altruisme. 3. Pemilik Yayasan Panti Asuhandapat memberikan sarana dan prasarana terhadap pengurus panti agar dapat melaksanakan kegiatan layanan bimbingan dan konseling dalam membantu memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh anak. 4. Bagi Peneliti, dapat menjadikan penelitian ini sebagai acuan atau referensi untuk mengembangkan dan melanjutkan penelitian layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama untuk meningkatkan altruisme atau peneliti juga dapat menggunakan layanan bimbingan dan konseling yang lain untuk meningkatkan altruisme. Maka dari itu, peneliti perlu meningkatkan kemampuan dalam mengaplikasikan layanan bimbingan kelompok agar kedepannya akan lebih baik