Meningkatkan interaksi sosial siswa melalui bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama

Tujuan Penelitian dalam penelitian ini yaitu: 1. Mendeskripsikan tindakan peneliti dalam melakukan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama untuk meningkatkan interaksi sosial siswa kelas XI AKL SMK PGRI 1 PGRI Mejobo Kudus. 2. Menemukan peningkatan interaksi sosial siswa kelas XI AKL SMK PGRI 1 Mejobo Kudus melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama. Dalam penelitian ini, peneliti memilih teknik sosiodrama untuk meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial siswa karena individu akan menghayati secara langsung situasi masalah yang dihadapinya. Dari pementasan itu kemudian diadakan diskusi dengan tujuan untuk mengevaluasi pemecahan masalahnya. Penelitian ini dilaksanakan di SMK PGRI 1 Mejobo Kudus yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman Golantepus, Kabupaten Kudus. Penelitian ini mengenai meningkatkan interaksi sosial siswa melalui bimbingan kelompok teknik sosiodrama pada kelas XI AKL. Jenis penelitian yaitu PTBK dengan tahap: 1. Perencanaan, 2. Pelaksanaan, 3. Pengamatan, 4. Refleksi yang dilakukan dalam dua siklus penelitian, setiap siklus dilakukan tiga kali pertemuan. Subjek penelitian sebanyak delapan siswa kelas XI AKL. Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok siklus I kemampuan berinteraksi siswa terdapat 1 siswa (12,5%) dalam kategori kurang, 6 siswa (75%) memiliki kemampuan berinteraksi cukup dan 1 siswa (12,5%) memiliki kemampuan berinteraksi dalam kategori baik. Setelah siklus II kemampuan berinteraksi siswa dengan kategori baik sebanyak 6 siswa (75%), dan yang kategori sangat baik sebanyak 2 siswa (25%). Besarnya peningkatan kemampuan berinteraksi siswa dari sebelum dilakukan penelitian (kategori kurang), siklus I (cukup) dan siklus II (baik). Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus I dan siklus II maka layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan kemampuan berinteraksi siswa. Layanan bimbingan kelompok tehnik sosiodrama merupakan proses pemberian informasi dan bantuan pada sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok guna mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam layanan bimbingan kelompok interaksi antar individu antar anggota kelompok merupakan suatu yang khas yang tidak mungkin terjadi pada konseling perorangan