Meningkatkan kesadaran kebersihan lingkungan melalui layanan bimbingan kelompok teknik live model di panti asuhan darusalamah kudus

Tujuan diselenggarakannya penelitian ini untuk 1. Mendeskripsikan tindakan peneliti dalam pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik live model dalam meningkatkan kesadaran kebersihan lingkungan di panti asuhan Darusalamah Kudus. 2. Mendeksripsikan peningkatan kesadaran kebersihan lingkungan di panti asuhan Darusalamah Kudus setelah diberikan layanan bimbingan kelompok teknik live model. Kesadaran kebersihan lingkungan dalam penelitian ini merupakan perilaku santri yang diharapkan mampu untuk membuang sampah pada tempatnya, mau dan bersedia bekerjasama dalam membersihkan lingkungan, membersihkan saluran air, melakukan penghijauan serta sadar arti pentingnya kebersihan panti asuhan. Layanan bimbingan kelompok teknik live model diberikan oleh peneliti dalam dua kali siklus penelitian. Di mana setiap siklusnya peneliti bersama anggota kelompok melakukan kegiatan diskusi untuk membahas topik-topik yang sudah direncanakan oleh peneliti (topik tugas). Jenis penelitian adalah penelitian tindakan bimbingan dan konseling. Subjek yang diteliti adalah enam anak asuh di panti asuhan Darussalamah Kudus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah teknik mixedmethoddengan menggabungkan analisis data kuantitatif dengan diperkuat dengan data kualitatif agar diperoleh simpulan penelitian yang lebih kuat. Sebelum pelaksanaan bimbingan kelompok teknik livemodelkesadaran kebersihan lingkungan pada anak asuh sebesar 15,5 (39%) kategori (Kurang). Melihat kondisi tersebut peneliti memberikan bimbingan kelompok teknik livemodeldalam dua siklus. Siklus I dengan tiga pertemuan. Hasil kesadaran kebersihan lingkungan pada siklus I pertemuan pertama hingga ketiga diuraikan berurutan sebagai berikut: 18,25 (46%) kategori (Kurang); 21 (53%) kategori (Kurang); 24,5 (61%) kategori (Cukup). Kondisi kesadaran kebersihan lingkungan pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II. Di siklus II kesadaran kebersihan lingkungan pada pertemuan pertama hingga ketiga diuraikan berurutan sebagai berikut: 26,75 (67%) kategori (Cukup); 29,38 (73%) kategori (Baik); 32,75 (82%) kategori (Baik). Kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut: 1. Peneliti berhasil memperoleh bimbingan kelompok teknik live model yang ideal untuk meningkatkan kesadaran kebersihan lingkungan. Hal tersebut berdasarkan hasil pengamatan kolaborator pada siklus I peneliti memperoleh kategori (Cukup), pada siklus II penerapan layanan bimbingan kelompok teknik live model peneliti mendapatkan kategori (Baik), maka dapat disimpulkan “Layanan bimbingan kelompok teknik live model dapat meningkatkan kesadaran kebersihan lingkungan panti asuhan Darussalamah Kudus”. 2. Kesadaran kebersihan lingkungan pada panti asuhan Darussalamah Kudus diketahui telah meningkat. Dari periode pra siklus sebesar 39% menjadi 82% pada siklus II. Hal tersebut diketahui dari pengamatan peneliti pada subjek penelitian, yang diketahui pada pra siklus memperoleh kategori (Kurang), pada siklus I mengalami peningkatan dengan kategori (Cukup). Siklus II juga mengalami peningkatan dengan kategori (Baik), maka dapat disimpulkan “Ada peningkatan kesadaran kebersihan lingkungan panti asuhan Darussalamah Kudus setelah diberikan layanan bimbingan kelompok teknik live model”. Saran yang disampaikan peneliti sebagai berikut: 1. Ketua Panti Asuhan: Ketua panti asuhan hendaknya memperhatikan perilaku hidup bersih dan sehat pada diri santri, terutama pada aspek kebersihan lingkungan. 2. Anak Asuh: Anak asuh hendaknya meningkatkan kesadarannya dan keterampilannya dalam menjaga kebersihan lingkungan setelah pemberian bimbingan kelompok teknik live model. 3. Peneliti Selanjutnya: Peneliti selanjutnya hendaknya mengkaji beberapa model pendekatan ataupun media yang mampu meningkatkan efektivitas pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan kesadaran kebersihan lingkunga