Peningkatan kepercayaan diri anak asuh melalui layanan bimbingan kelompok teknik live model di panti asuhan darusalamah kudus

Peneliti mendeskripsikan tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan tindakan peneliti dalam layanan bimbingan kelompok teknik live model dalam meningkatkan kepercayaan diri pada anak asuh di panti asuhan Darusalamah Kudus. 2. Mendeskripsikan peningkatkan kepercayaan diri pada anak asuh di panti asuhan Darusalamah Kudus setelah diberikan layanan bimbingan kelompok teknik live model. Kepercayaan diri pada anak asuh Darusalamah Kudus merupakan sikap yang percaya pada kompetensi dan kemampuan diri sendiri, memiliki semangat juang dalam mengapai cita-citanya, menerima segala kekurangan dirinnya dengan sikap positif, selalu menampakkan ekspresi ceria, berani bicara, bependapat dan mendapatkan kritik. Layanan bimbingan kelompok teknik live model merupakan bentuk intervensi dari peneliti yang diberikan kepada anak asuh dalam empat tahapan, empat tahapan disesuaikan dengan tahapan yang terdapat pada layanan bimbingan kelompok. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan bimbingan dan konseling. Subjek yang diteliti adalah delapan anak asuh panti asuhan Darussalamah Kudus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah teknik mixedmethod dengan menggabungkan analisis data kuantitatif dengan diperkuat dengan data kualitatif agar diperoleh simpulan penelitian yang lebih kuat. Hasil penelitian diketahui pada pra siklus kepercayaan anak asuh panti Darussalamah Kudus sebesar 17,38 (35%) kategori (Kurang). Setelah pemberian bimbingan kelompok pada siklus I kepercayaan diri meningkat menjadi 24,75 (50%) kategori (Kurang). Kepercayaan diri pada siklus II meningkat menjadi 35,88 (72%) kategori (Baik). Kesimpulan dari hasil pelaksanaan penelitian ini yaitu: 1. Aktivitas peneliti dalam penerapan layanan bimbingan bimbingan kelompok teknik live model pada siklus I mendapatkan skor 57 (57%) kategori (Cukup) karena peneliti belum mampu mengakomodir beberapa pertanyaan yang diberikan anggota kelompok terhadap live model dengan baik, sehingga dalam sesi diskusi terlihat beberapa anggota kelompok ingin menjadi yang pertama untuuk menyampaikan pertanyaan dan tanggapan dari apa yang telah disampaikan oleh live model. Pada siklus II peneliti mendapatkan skor 86 (86%) kategori (Sangat Baik). Selain telah mampu memperbaiki kekurangan pada siklus I, peneliti juga telah mampu membuat situasi diskusi menjadi lebih aktif dan dinamis. Tidak hanya terfokus pada live model, tetapi semua anggota kelompok ambil bagian dalam kegiatan diskusi yang tengah berlangsung. 2. Kepercayaan diri pada anak asuh sebelum pemberian layanan bimbingan kelompok teknik live model pada kategori (Kurang) dengan skor rerata 17,38 (35%). Pada siklus I telah mengalami peningkatan dengan skor rerata 24,75 (50%) kategori (Kurang). Siklus II kepercayaan diri anak asuh semakin meningkat. Hal ini dibuktikan dengan skor rerata pada siklus II sebesar 35,88 (72%) kategori (Baik). Saran yang disampaikan peneliti terhadap pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini sebagai berikut: 1. Anak Asuh: Anak asuh hendaknya tidak memerdulikan pengaruh atau respon sosial yang memberikan tanggapan kurang positif terhadap status anak asuh. Anak asuh pula mengingat pencapaian yang telah diperoleh selama mengikuti layanan bimbingan kelompok teknik live model. 2. Penelitian Selanjutnya: Peneliti selannjutnya hendaknya memperhatikan karakteristik subjek penelitian dalam usaha kedepannya untuk meningkatkan kepercayaan diri. Sehingga variasi jenis penelitian tindakan bimbingan dan konseling dapat terwujud. 3. Pengasuh Panti Asuhan: Pengasuh panti asuhan hendaknya memperhatikan ekspresi dan tindakan yang dimunculkan oleh anak asuh saat anak asuh mengalami hambatan atau masalah. Sehingga permasalahan yang dimiliki oleh anak asuh dapat segera ditanggulangi