Layanan bimbingan kelompok dengan teknik self control untuk mengatasi kecanduan game online pada siswa kelas x sman 1 pecangaan jepara

Tujuan dalam penelitian ini antara lain: 1. Mendeskripsikan penerapan layanan bimbingan kelompok dengan teknik self control untuk mengatasi kecanduan game online pada siswa kelas X MIPA 2 SMAN 1 Pecangaan Jepara.2. Mendeskripskan hasil layanan bimbingan kelompok dengan teknik self control untuk mengatasi kecanduan game online pada siswa kelas X MIPA 2 SMAN 1 Pecangaan Jepara. Bimbingan kelompok adalah kegiatan kelompok diskusi yang menunjang perkembangan sosial masing-masing individu dalam kelompok, serta meningkatkan mutu kerja sama dalam kelompok guna mencapai tujuan yang bermakna bagi peserta. Self control adalah kemampuan individu untuk menggunakan kehendak atau keinginannya dalam membimbing tingkah lakunya sendiri dengan hal yang positif bagi dirinya. Kecanduan game online yaitu kebiasaan bermain game online yang terlalu lama menjadi ketergantungan atau kecanduan. Hipotesis penelitian: 1. Penerapan layanan bimbingan kelompok dengan teknik self control dapat mengatasi kecanduan game online pada siswa kelas X MIPA 2 SMAN 1 Pecangaan jepara. 2. Kecanduan game online dapat diatasi setelah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik self control pada siswa kelas X MIPA 2 SMAN 1 Pecangaan Jepara. Jenis penelitian PTBK dengan tahap: 1. Perencanaan, 2. Pelaksanaan, 3. Pengamatan, 4. Refleksi yang dilakukan dalam dua siklus penelitian, setiap siklus dilakukan tiga kali pertemuan. Subyek penelitian adalah 8 siswa kelas X MIPA 2 SMAN 1 Pecangaan Jepara tahun pelajaran 2017/2018. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif deskriptif. Hasil penelitian peneliti uraikan pada pra siklus anggota kelompok (siswa kelas X MIPA 2 SMAN 1 Pecangaan Jepara) mendapatkan skor 18 (36%) kategori (Tinggi), pada siklus I pertemuan pertama anggota kelompok memperoleh skor 23 (47%) kategori (Tinggi), pertemuan kedua memperoleh skor 26 (53%) kategori (Cukup), pertemuan ketiga memperoleh skor 30 (60%) kategori (Cukup). Pada siklus II anggota kelompok memperoleh skor 34 (68%) kategori (Rendah), pertemuan kedua anggota kelompok memperoleh skor 38 (75%) kategori (Rendah), pertemuan ketiga anggota kelompok memperoleh skor 42 (84%) kategori (Sangat Rendah). Simpulan dalam penelitian sebagai berikut: 1. Aktivitas peneliti dalam pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik self control pada siklus I memperoleh skor 65 (65%) kategori (Cukup), pada siklus II memperoleh skor 88 (88%) kategori (Sangat Baik). Jadi hipotesis yang menyatakan “Penerapan layanan bimbingan kelompok dengan teknik self control dapat mengatasi kecanduan game online pada siswa kelas X MIPA 2 SMAN 1 Pecangaan Jepara”, diterima karena telah mencapai indikator keberhasilan. 2. Kecanduan game online pada siswa kelas X MIPA 2 SMAN 1 Pecangaan Jepara pada siklus I memperoleh skor 30 (60%) kategori (Cukup), pada siklus II memperoleh skor 42 (84%) kategori (Sangat Rendah). Jadi hipotesis yang menyatakan “Kecanduan game online dapat diatasi setelah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik self control pada siswa kelas X MIPA 2 SMAN 1 Pecangaan Jepara”, diterima karena telah mencapai indikator keberhasilan. Saran yang peneliti sampaikan antara lain: 1. Siswa: Siswa diharapkan dapat lebih baik lagi dalam mengatasi kecanduan game online sehingga siswa mempunyai dampak dan pengaruh yang sangat besar terhadap prestasi belajarnya. 2. Konselor: Konselor diharapkan mampu untuk melakukan kolaborasi dengan kurikulum dan guru mata pelajaran dalam memberikan pelayanan bimbingan dan konseling pada siswa di SMAN 1 Pecangaan Jepara. 3. Kepala Sekolah: Kepala sekolah diharapkan dapat ikut berpartisipasi dalam mengembangkan kegiatan layanan bimbingan dan konseling pada siswa di SMAN 1 Pecangaan Jepara. 4. Peneliti: Peneliti selanjutnya diharapkan mampu untuk teknik konseling atau jenis layanan yang lebih variatif di kemudian hari demi pengembangan ranah penelitian bimbingan konseling yang lebih baik di kemudian hari