Penerapan layanan konseling individu dengan pendekatan rational emotive behavior therapy Untuk mengatasi terauma dampak bulliying Padasiswa smk 1 pgri mejobo kudus Tahun ajaran 2017/2018

Tujuan penellitian ini adalah: 1. Untuk Mendiskripsikan bagaimana penerapan layanan konseling individu dengan pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy dapat mengatasi trauma bullying pada siswa SMK 1 PGRI Mejobo Kudus, 2. Untuk menemukan faktor-faktor yang menyebabkan trauma bullying pada siswa SMK 1 PGRI Mejobo Kudus. Pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy adalah suatu proses terapeutik yang dapat memperbaiki dan merubah persepsi, pikiran, keyakinan serta pandangan seseorang yang irasional dan tidak logis menjadi rasional dan logis. Dalam penelitian ini perilaku yang bermasalah adalah bagaimana cara mengatasi trauma bullying, di mana siswa sering merasa trauma akibat perilaku bullying, tidak bisa beradaptasi atau berbaur dengan sesama siswa dan lingkungan sekolah, tidak mau terbuka sesama siswa ataupun guru. Dengan menggunakan pendekatan Rational Emotive Behavior Therapydiharapkan siswa ada perubahan perilaku trauma bullying menjadi tidak trauma dalam perilaku bullying. Jenis penelitian yang digunakan adalah Studi Kasus Bimbingan Dan Konseling dengan metode penelitian kualitatif. Subyek yang diteliti sebanyak tiga siswa SMK 1 PGRI Mejobo Kudus yang memiliki permasalahan mengatasi trauma bullying.. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara, observasi dan dokumentasi secara mendalam sehingga nantinya mendapatkan data yang akurat terhadap permasalahan yang diteliti yaitu permasalahan mengatasi tauma bullying. Hasil Penelitian Konseli I (MS) terauma bulliying yang disebabkan oleh kurangnya kemampuan berkomunikasi. Konseli II (DMT) teruma bulliying disebabkan oleh rasa malu konseli yang memiliki tanda khas diarea wajah. Konseli III (NH) Terauma bulliying yang disebabkan oleh konseli merasa minder dengan kondisi perekonomian keluarga. Setelah dilaksanakan konseling individu REBT dengan teknik reinforcement, assertive training, dan diskusi, konselin dapat mengatasi terauma bulliying yang menjadi masalah bagi perkembangan konseli. Simpulan internal dan eksternalyang mempengaruhi konseli I (MS) yaitu sikap rendah diri dan penyesuaian yang rendah terhadap lingkungan sosial, konseli II (DMT) yaitu tidak percaya diri dan pemalu, Konseli III (NH) yaitu rasa minder yang berlebihan dan kondisi perekonomian keluarga. Disarankan kepada kepala sekolah, untuk memonitoring dan mengevaluasiterhadap prilaku siswa, guru BK, hendaknya memberikan layanan konseling REBT pada siswa yang mengalami teruma bulliying