Upaya meningkatkan perilakugusjigang siswa melalui layanan penguasaan konten denganteknik simulasi pada siswa xii mipa 1 sma 1 gebog kudus

Tujuan Penelitian ini adalah: 1. Mendiskripsikan pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik simulasi untuk meningkatkan prilaku gusjigang pada siswa kelas XII MIPA 1 SMAN 1 Gebog Kudus. 2. Mendiskripsikan peningkatan prilakugusjigang di sekolahan pada siswa kelasa XII MIPA 1 SMAN 1 Gebog Kudus setelah mendapatkan layanan penguasaan konten dengan teknik simulasi. PrilakuGusjigang yaitu falsafah yang di ajarkan Sunan Kudus akronim dari “Bagus” prilakunya, pinter “Ngajinya”, dan bisa “Dagang”. Tiga karakter tersebut merupakan ciri-ciri pemuda yang berkualitas. Layanan Penguasaan Konten merupakan Layanan bantuan kepada individu untuk menguasai kemampuan atau kompetensi tertentu melalui belajar. Kemampuan atau kompetensi belajar yang dipelajari itu merupakan satu unit konten yang didalamnya terkandung fakta dan data, konsep, proses, hukum dan aturan, nilai, presepsi, siakp, dan tindakan yang terkait didalamnya.Simulasi adalah perangkat uji coba yang menghasilkan solusi–solusi yang hampir optimal yang dapat mepresentasikan sistem secara menyeluruh. Hipotesis penelitian tindakan bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut “Upaya Meningkatkan PrilakuGusjigang Siswa Melalui Layanan Penguasaan Konten Dengan Teknik Simulasi Pada Siswa Kelas XII MIPA 1 SMA 1 Gebog Kudus”. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan bimbingan dan konseling. Subjek yang diteliti adalah siswa SMA N 1 Gebog Kudus kelas XII MIPA 1 yang berjumlah 40 siswa yang kurang mempunyai pemahaman Gusjigang. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan 2 siklus (siklus I dan siklus II). Setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan dan setiap pertemuan membahas satu materi dengan alokasi waktu 45 menit. Berdasrkan penelitian yang dilakukan dari siklus satu ke siklus dua yang setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan dengan mengamati enam aspek indikator perilaku gusjigang. Hal ini terbukti dengan hasil yang diperoleh dari setiap observasi yang dilakukan sebelum tindakan dan setelah pemberian layanan tersebut memperlihatkan bahwa perilaku guasjigang siswa mengalami peningkatan yaitu pada pra siklus mendapat sekor rata-rata 12 dengan persentase 40% termasuk dalam kategori kurang (K), pada siklus satu memperoleh sekor rata-rata 14 dalam kategori kurang (K), dan pada siklus dua meperoleh hasil sekor rata-rata 20 dengan persentase 67% dalam kategori baik (B). Kesimpulan, bahwa 40 siswa sebelum layanan penguasaan konten dengan teknik simulasi, siswa memiliki perilaku gusjigang yang rendah. Setelah diberikan layanan yang dilakukan oleh peneliti dengan dua siklus tersebut menujukan adanya peningkatan. Jadi layanan penguasaan konten dengan teknik simulasi dapat meningkatakan perilaku gusjigang siswa kelas XII MIPA 1 SMA 1 Gebog Kudus tahun ajaran 2018/2019. Kemudian peneliti menyampaikan saran kepada: 1) Kepala sekolah, dengan adanya dampak positif layanan penguasaan konten dengan teknik simulasi ini diharapkan kepala sekolah menggunakanya sebagai dasar kebijakan yang mendukung pelaksanaan progam bimbingan dan konseilng di sekolah. 2) Kepada Guru bimbingan dan konseling, diharapkan guru bimbingan dan konseling dapat memaksimalkan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah terutama layanan penguasaan konten dengan teknik simulasi. 3) Kepada siswa, layanan penguasaan konten dengan teknik simulasi telah terbukti dapat meningkatkan perilaku gusjigang siswa kelas XII MIPA 1 SMA 1 Gebog Kudus, sehingga siswa sudah seharusnya menyadari betapa pentingnya perilaku gusjigang dalam kehidupan sehari-hari. 4) Kepada peneliti, dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan pengalaman sebagai calon guru atau konselor dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling, khususnya efektifitas layanan penguasaan konten dengan teknik simulasi untuk meningkatkan perilaku gusjigang