Pengaruh macam dan dosis bahan organik terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai (glycine max l.merril)

Penelitian yang bertujuan untuk mempelajari pengaruh macam dan dosis bahan organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L.) ini, telah dilaksanakan di Desa Kedungbulus, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati dengan ketinggian tempat 25 meter di atas permukaan laut, sejak bulan Oktober 2017 sampai dengan Januari 2018. Penelitian ini menggunakan metode percobaan faktorial atas dasar Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri atas dua faktor sebagai perlakuan dengan tiga kali ulangan (blok sebagai ulangan). Faktor yang pertama, yakni Macam bahan organik (M) terbagi atas 4 taraf sebagai berikut: Pupuk kandang sapi (M1), Kompos blotong industri gula (M2), Kompos jerami padi (M3), serta Campuran pupuk kandang sapi-kompos blotong industri gula-kompos jerami padi (M4). Adapun faktor yang kedua, yakni Dosis bahan organik (D), juga terdiri atas 3 taraf: 5 t/ha (D1), 10 t/ha (D2) dan 15 t/ha (D3), sehingga membentuk 12 kombinasi perlakuan ditambah 1 kontrol. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa Macam bahan organik (M) tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan maupun hasil tanaman kedelai, kecuali pada parameter tinggi tanaman pada umur 6, 8 dan 10 minggu setelah tanam (MST), umur berbunga dan bobot brangkasan kering per tanaman. Dosis bahan organic (D) juga tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan maupun hasil tanaman kedelai, kecuali pada parameter tinggi tanaman umur 2, 4, 6, 8 dan 10 MST. Tidak terjadi interaksi antara Macam bahan organik dan Dosis penggunaannya, baik pada pertumbuhan maupun hasil tanaman kedelai, kecuali pada parameter tinggi tanaman umur 4, 6, 8 dan 10 MST