Tanggung jawab pelaku usaha kuliner terhadap pencantuman harga makanan ditinjau dari hukum perlindungan konsumen

Skripsi yang berjudul “TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA KULINER TERHADAP PENCANTUMAN HARGA MAKANAN DITINJAU DARI HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN” ini secara umum bertujuan untuk mengetahui tanggung jawab pelaku usaha dan penyelesaian hukumnya jika terjadi perselisihan antara konsumen dan pelaku usaha dalam hal tidak terpenuhi hak-hak konsumen dan mengetahui penanganan kasus-kasus yang terjadi di taman bandengan dalam hal pelaku usaha tidak mencantumkan daftar harga makanan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis.Dalam hal teknik pengumpulan data, penulis menggunakan data primer dan data sekunder.Setelah data diperoleh, maka disusun secara sistematis dan dianalisis secara kualitatif sehingga diperoleh kejelasan mengenai permasalahan yang dibahas dan selanjutnya disusun sebagai skripsi yang bersifat ilmiah. Dari hasil penelitian dapat ditunjukkan bahwa tanggung jawab pelaku usaha dan penyelesaian hukumnya jika terjadi perselisihan antara konsumen dan pelaku usaha dalam hal tidak terpenuhi hak-hak konsumen dalam hal ini mengenai hak atas informasi yang benar, jelas, jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen tidak dijalankan oleh pemilik warung Riyanti terkait harga fantastis di warung makan miliknya. Penyelesaian hukum jika terjadi perselisihan antara pelaku usaha dan konsumen yang terjadi di lokasi wisata Pantai Bandengan dapat ditempuh melalui upaya mediasi yang difasilitasi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jepara, apabila tidak menemukan kesepakatan antar pihak maka dapat diselesaikan melalui Pengadilan Negeri Jepara, akan tetapi hal tersebut tidak ditempuh konsumen karena tidak mau memperpanjang masalah tersebut dan penanganan kasus-kasus yang terjadi di Taman Bandengan dalam hal pelaku usaha tidak mencantumkan daftar harga makanan adalah merupakan bentuk pelanggaran terhadap Undang-Undang Perlindungan Konsumen penanganan kasus yang terjadi di Taman Bandengan dari kasus tersebut terlihat bahwa konsumen tidak berinisiatif untuk menyelesaikan sengeketanya dengan cara damai tanpa melibatkan pihak-pihak lain atau lembaga-lembaga peradilan dengan berbagai pertimbangan yang pada intinya konsumen tidak berkenan memperpanjang masalah dengan pelaku usaha