Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation Berbantuan Media Benda Tiruan Untuk Peningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas Iv Sdn 3 Krasak Jepara

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mendiskripsikan peningkatan keterampilan guru pada mata pelajaran IPS dengan diterapkannya model Group Investigation berbantu media benda tiruan di kelas IV SDN 3 Krasak (2) untuk menjelaskan peningkatan aktifitas belajar IPS siswa kelas IV SDN 3 Krasak setelah diterapkannya model pembelajaran Group Investigation berbantu media benda tiruan (3) untuk menjelaskan peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN 3 Krasak setelah diterapkannya model pembelajaran Group Investigation berbantu media benda tiruan. Model pembelajaran Group Investigation merupakan suatu model pembelajaran yang lebih menekankan pada pilihan dan kontrol siswa dari pada menerapkan teknik-teknik pengajaran di ruang kelas.Benda tiruan adalah berupa spesiemen, meliputi makhlik hidup dan benda tak hidup.Aktivitas belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi secara keseluruhan, sedangkan aktivitas belajar adalah berbuat atau melakukan sesuatu, yang terjadi di dalam diri pembelajar dalam kegiatan belajar mengajar.Hasil belajar adalah perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas IV SDN 3 Krasak Pecangaan Jepara dengan subjek penelitian peneliti sebagai guru dan siswa kelas IV SDN 3 Krasak Jepara yang berjumlah 25 siswa. Metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Penelitian ini terbagi menjadi menjadi dua siklus dan di setiap siklus terdiri dari dua pertemuan.Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif dan data kuantitatif. Dengan penerapan model Group Investigation diharapkan dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar, dan aktivitas siswa serta hasil belajar siswa meningkat khususnya pada mata pelajaran IPS. Hasil penelitian ini menunjukkan pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Group Investigation berbantuan media benda tiruan meningkat pada setiap siklus. Persentase keterampilan guru siklus I memperoleh rata-rata 67,92% dengan keteria baik (berhasil) dan meningkat pada siklus II dengan skor rata-rata 78,33% dengan keteria baik (berhasil). Sedangkan aktivitas siswa meningkat pada siklus I memperoleh skor rata-rata 71,15% dengan kategori baik (berhasil) dan meningkat pada siklus II memperoleh skor rata-rata 85,00% dengan kategori sangat baik (berhasil). Untuk hasil belajar siswa ranah kognitif pada siklus I memperoleh skor rata-rata 72,2% dengan kategori baik (berhasil), dan meningkat pada siklus II memperoleh skor rata-rata 85,6% dengan kategori sangat baik (berhasil). Sedangkan hasil belajar siswa ranah afektif pada siklus I memperoleh skor rata-rata 66,50% dengan kategori baik (berhasil), dan meningkat pada siklus II memperoleh skor rata-rata 80,30% dengan kategori baik (berhasil). Sedangkan hasil belajar siswa ranah psikomotorik untuk siklus I memperoleh skor rata-rata 67,33% dengan kategori baik (berhasil), dan meningkat pada siklus II memperoleh skor rata-rata 79,62% dengan kategori baik (berhasil). Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas IV SDN 3 Krasak Jepara dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Group Investigation berbantuan media benda tiruan dalam mata pelajaran IPS mampu meningkatkan keterampilan guru, aktivitas dan hasil belajar siswa. Peneliti menyarankan agar siswa lebih meningkatkan semangat dalam mengikuti pembelajarn, guru lebih menguasai beberapa metode dan model pembelajaran yang efektif, sehingga pembelajaran yang dilakukan dapat berjalan secara kondusif dan inivatif yang dapat membuat pembelajaran IPS lebih menyengkan