Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Menggunakan Model Realistic Mathematics Education Dengan Permainan Gobak Sodor Dan Media Anyaman

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan dan keterampilan pemecahan masalah, aktivitas belajar siswa dan keterampilan mengajar guru pada pembelajaran tematik melalui model Realistic Mathematics Education (RME) dengan permainan gobak sodor dan media anyaman. Kemampuan pemecahan masalah merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk memecahkan kesulitan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Model RME adalah suatu model pembelajaran yang memanfaatkan kondisi real dalam kehidupan sehari-hari dan pengalaman siswa sebagai bahan pembelajaran. Permainan gobak sodor adalah permainan tradisional yang dilakukanj oleh dua kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 3-5 orang. Media anyaman yaitu media yang teknik pembuatannya dengan cara menyilangkan bahan anyam berupa lungsi dan pakan. Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah penerapan model RME dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah menggunakan permainan gobak sodor dan media anyaman. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas III SDN 2 Datar dengan subjek peneliti sebagai guru dan 39 siswa. Penelitian ini berlangsung selama dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Variabel bebas adalah penerapan model RME dengan permainan gobvak sodor dan media anyaman. Sedangkan variabel terikat yakni kemampuan pemecahan masalah. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa yang cukup signifikan antara siklus I (58,97%) dan siklus II (76,92%), di dukung dengan peningkatan keterampilan memecahkan masalah pada siklus I 2,68 (B) menjadi 3,09 (B) pada siklus II, selain itu aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan pada siklus I 2,66 (B) menjadi 3,06 (B) pada siklus II. Keterampilan mengajar guru juga mengalami peningkatan pada siklus I 3,21 (B) menjadi 3,35 (SB) pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model RME dengan permainan gobak sodor dan media anyaman dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan pemecahan masalah, aktivitas belajar siswa, dan keterampilan mengajar guru. Saran dari peneliti yaitu guru diharapkan dapat menerapkan model RME dengan permainan gobak sodor dan media anyaman sebagai inovasi dalam pemecahan masalah matematika