Penerapan Model Group Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Pkn Kelas Iv Sd 7 Kandangmas Dawe Kudus

Tujuan penelitian ini adalah (1) menjelaskan peningkatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran PKn kelas IV SD 7 Kandangmas melalui penerapan model Group Investigation, (2) menjelaskan peningkatan aktivitas belajar siswa kelas IV SD 7 Kandangmas melalui penerapan model Group Investigation, dan (3) mendiskripsikan peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SD 7 Kandangmas dengan menerapkan model Group Investigation pada mata pelajaran PKn. Model Group Investigation merupakan model pembelajaran yang mengajak siswa untuk aktif belajar dengan berkelompok dengan menginvestigasi topik materi yang sudah dipilih. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan selama 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Tiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD 7 Kandangmas yang berjumlah 24 siswa. Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, tes dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan pembelajaran PKn melalui model pembelajaran Group Investigation meningkat disetiap siklus. Persentase keterampilan guru siklus I 74,5% (baik) dan meningkat pada siklus II menjadi 83% (baik). Persentase aktivitas belajar siswa ranah afektif siklus I yakni 61,25% (cukup) kemudian meningkat pada siklus II menjadi 83,2% (baik). Persentase aktivitas belajar siswa ranah psikomotorik pada siklus I yaitu 46,32% (kurang) kemudian meningkat pada siklus II menjadi 79,8% (baik). Persentase ketuntasan hasil belajar pada prasiklus yaitu 33,34% (kurang) kemudian setelah dilakukan penelitian siklus I menjadi 70,80% (baik) dan meningkat pada siklus II menjadi 83,3% (baik). Simpulan pada penelitian ini dengan diterapkannya model pembelajaran Group Investigation pada mata pelajaran PKn, keterampilan guru, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Peneliti menyarankan agar siswa lebih meningkatkan semangat dalam mengikuti pembelajaran. Guru dapat menginovasikan model pembelajaran. kepala sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang dapat mendukung proses pembelajaran yang lebih baik