Pelaksanaan Pengangkatan Anak Beserta Kedudukannya Menurut Hukum Adat Jawa Di Desa Pelemkerep Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara

Skripsiberjudul “PELAKSANAAN PENGANGKATAN ANAK BESERTA KEDUDUKANNYA MENURUT HUKUM ADAT JAWA DI DESA PELEMKEREP KECAMATAN MAYONG KABUPATEN JEPARA” inibertujuanuntukmengetahuimengapapelaksanaananak Di DesaPelemkerep , KecamatanMayong , KabupatenJeparamelaluiHukumAdatsertaakibathukum yang dapatditimbulkandariadanyapelaksanaanpengangkatananak. Metodependekatan yang digunakandalampenelitianiniadalahpendekatanyuridissosiologis.Data yang dikumpulkanadalah data primer dan data sekunder. Data primer diperolehmelaluiwawancara ,terdiridariKepalaDesadan 2 PerangkatDesaPelemkerepKecamatanMayongKabupatenJepara, 3 orang yang melakukanpengangkatananakdi DesaPelemkerep, 3 orang yang anaknyadiangkat, sedangkan data sekunderdiperolehmelaluistudipustaka. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan pengangkatan anakmenurut hukum adat di DesaPelemkerep , KecamatanMayong , KabupatenJepara, alasanmasihdigunakannyahukumadatadalahInginmelestarikan /menjagahukumadatnyamasihhidup,mekanismePengangkatananak di DesaPelemkereplebihmudahdaripadamelaluiPengadilandansecaraadministrasipengangkatananakmenuruthukumadat di DesaPelemkerepbiayanyalebihmurahdaripadapengangkatananak di Pengadilan.Akibat hukum yang timbulpengangkatan anak di sini tidak memutus hubungan antara anak dengan orangtua kandungnya dan pengangkatan anak di Desa Pelemkerep diakui sah menurut hukum.Setelahterjadipengangkatananak orang tuaangkatmenjadiwalianakangkatnya.SecarahukumdalamhalpembuktianPengangkatananak Di DesaPelemkerepakansulitmencarialatbukti, karenatidakdiajukanpenetapanPengadilan, yang merupakanalatbuktiotentik. Anak angkat di Desa Pelemkereptidak mendapat hak waris dari orangtua angkatnya,tetapi mendapat wasiat wajibah atau hibah dari orang tua angkatnya dan mendapat hak waris dari orang tua kandungnya