Peningkatan Hasil Belajar Ipa Dengan Pembelajaran Inkuiri Pada Materi Energi Panas Dan Bunyi Kelas Iv Sd 1 Sidorekso Kudus

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan penerapan pembelajaran inkuiri pada materi energi panas dan bunyi pada mata pelajaran IPA di SD 1 Sidorekso. Pemasalahan pada kegiatan pembelajaran ini dikarenakan guru masih menggunakan pembelajaran dengan metode ceramah. Dampak dari pembelajaran dengan metode ceramah yakni siswa menjadi kesulitan dalam memahami konsep pembelajaran karena tidak terlibat langsung dalam pembelajaran, siswa cenderung ramai di dalam kelas. Pembelajaran inkuiri merupakan proses pembelajaran yang didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis dan menuntut siswa bertindak sebagai seorang ilmuwan, melakukan eksperimen, dan mampu melakukan proses mental berinkuiri. Inkuiri terdiri atas 6 tahap yaitu menyajikan masalah, menyusun hipotesis, merancang percobaan, mengumpulkan data, analisi data, dan membuat kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang relevan pembelajaran inkuiri sangat cocok diterapkan pada pembelajaran IPA materi energi panas dan bunyi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan desain PTK Kemmis& Mc Taggart. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing terdiri dari dua pertemuan. Setiap siklus meliputi 4 tahapanya itu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian siswa kelas IV SD 1 Sidorekso. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa tes, observasi, dokumentasi dan wawancara. Instrumen yang digunakan berupa tes hasil belajar, lembar observasi dan pedoman wawancara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian tindakan kelas menggunakan pembelajaran inkuiri pada pembelajaran IPA kelas IV menunjukkan peningkatan hasil belajar, aktivitas siswa, dan keterampilan guru setiap siklusnya. Hasil belajar siswa pada materi energi panas dan bunyi siklus I (62.5%) dan meningkat di siklus II (8.25%). Aktivitas belajar siswa meningkat pada siklus I ke siklus II yaitu 2,33 menjadi 3,15. Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran juga mengalami peningkatan pada siklus I ke siklus II yaitu 2.625 menjadi 3,59. Hal ini menandakan adanya peningkatan keterampilan guru ketika melakukan tindakan pembelajaran menggunakan pembelajaran inkuiri Berdasarkan hasil pembahasan tentang penelitian tindakan kelas yang berjudul peningkatan hasil belajar IPA dengan pembelajaran inkuiri pada materi energi panas dan bunyi kelas IV SD 1 Sidorekso dapat disimpulkan bahwa pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi energi panas dan bunyi. Peneliti menyarankan bahwa hendaknya penggunaan pembelajaran inkuiri dapat diterapkan oleh setiap pengajar dan dikembangkan dengan penggunaan alat peraga yang sesuai. Siswa harus lebih aktif berinteraksi dengan kelompoknya dalam berbagi tugas dan mengerjakan tugas, serta guru hendaknya menyediakan media pembelajaran berupa benda-benda konkret untuk menciptakan situasi kelas yang menyenangkan sehingga mendorong siswa untuk lebih bersemangat dalam pembelajaran