Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ips Melalui Penerapan Model Group Investigation Materi Peninggalan Sejarah Masa Hindu Budha Dan Islam Kelas V Sdn Tanggel

Penelitian ini ini bertujuan menjelaskan peningkatan keterampilan guru pada kelas V mata pelajaran IPS materi peninggalan sejarah masa Hindu, Budha, dan Islam, untuk memperoleh peningkatan aktivitas belajar siswa kelas V mata pelajaran IPS materi peninggalan sejarah masa Hindu, Budha, dan Islam dan mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa kelas V mata pelajaran IPS materi peninggalan sejarah masa Hindu, Budha, dan Islam di SDN Tanggel Pati tahun pelajaran 2016/2017. Group Investigation merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif. ModelGroup Investigation merupakan model pembelajaran kooperatif yang dapat mengaktifkan siswa melalui investigasi kelompok. Pembelajaran model Group Investigation diharapkan mampu memberikan perbaikan dan peningkatan pembelajaran. Dengan langkah-langkah yakni (1) seleksi topik; (2) perencanaan kerjasama; (3) implementasi; (4) analisis dan sintesis; (5) penyampaian hasil akhir; dan (6) evaluasi. Pembelajaran IPS yang diharapkan adalah meningkatnya keterampilan guru, aktivitas belajar siswa serta hasil belajar siswa. PenelitiantindakankelasinidilakukanpadasiswakelasV SDN Tanggel, KecamatanWinong, KabupatenPatiJawaTengah.Rancanganpelaksanaanpengamatan, yang akandilakukanolehpenelititerdiridari 2 siklus. Untuksikluspertamaakandilaksanakan2haridansiklus yang ke-2 akandilaksanakanselama 2 hari.Tiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik yang digunakanuntukmengumpulkan data yaituobservasi, tes, wawancara dandokumentasi.Teknikanalisis data yang digunakanyaituteknikanalisis data kuantitatifdankualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Group Investigation meningkat disetiap siklus. Persentase keterampilan guru siklus I yakni 77% dengan kriteria baik dan meningkat apada siklus II menjadi 89,5% dengan kriteria sangat tinggi. Persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I yakni 60,25% dengan kriteria sedang dan meningkat pada siklus II menjadi 81,6% dengan kriteria sangat tinggi. Sedangkan persentase ranah psikomotorik siklus I yakni 69,24% dengan kriteria tinggi kemudian meningkat pada siklus II menjadi 79,56% dengan kriteria sangat tinggi. Persentase ranah afektif pada siklus I yakni 62,67% dengan kriteria tinggi kemudian meningkat pada siklus II menjadi 80,59% dengan kriteria sangat tinggi. Persentase ketuntasan hasil belajar pada prasiklus yakni 38,1% dengan kriteria rendah kemudian setelah dilakukan penelitian siklus I menjadi 66,7% dengan kriteria tinggi dan meningkat pada siklus II menjadi 85,7% dengan kriteria sangat tinggi. Berdasarkan temuan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas V SDN Tanggel dapat meningkat dan berhasil dengan baik setelah diterapkannya model pembelajaran Group Invstigation. Simpulanpadapenelitianini yaknidengan diterapkannya Model Pembelajaran Group Investigation dalam mata pelajaran IPS, keterampilan guru dapat meningkat, aktivitas belajar siswa dapat meningkat dan hasil belajar siswa dapat meningkat.Penelitimenyarankan agar siswalebihmeningkatkansemangat dalam mengikuti pembelajaran. Guru hendaknyadapatmenginovasikan model-model pembelajaran dan memberikan remidial pada siswa yang belum tuntas