Peningkatan Keterampilan Berhitung Melalui Bimbingan Kelompok Berbantuan Permainan Ular Tangga Pada Siswa Kelas Ii Sd 1 Lau Dawe Kudus

Tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan tindakan penelitian dalam layanan bimbingan kelompok berbantuan permainan ular tangga untuk peningkatan keterampilan berhitung siswa kelas II SDN 1 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015. 2. Memperoleh peningkatan keterampilan berhitung siswa kelas II SDN 1 Lau Dawe Kudus melalui layanan bimbingan kelompok berbantuan permainan ular tangga. Keterampilan berhitung merupakan keterampilan intelektual sangat bermanfaat bagi seseorang. Penguasaan keterampilan dalam berhitung juga bermanfaat untuk banyak hal, seperti membantu mengatasi segala persoalan dalam kehidupan praktis sehari-hari, membantu mempermudah pemahaman konsep-konsep yang dipelajari, dan membantu mempermudahkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diminati. Bimbingan kelompok merupakan bantuan terhadap individu yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok dapat berupa penyampaian informasi ataupun aktivitas kelompok membahas masalah-masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi dan sosial. Ular tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di beberapa kotak digambar sejumlah tangga dan ular yang menghubungkannya dengan kotak lain. Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Layanan bimbingan kelompok berbantuan permainan ular tangga diduga dapat meningkatkan keterampilan berhitung siswa kelas II SD 1 Lau Dawe Kudus tahun pelajaran 2014/2015. 2. Layanan bimbingan kelompok berbantuan permainan ular tangga dapat meningkatkan keterampilan berhitung siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah, PTBK melalui prosedur tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap (2 siklus). Siswa yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri 1 Lau Dawe Kudus tahun pelajaran 2014/2015. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data induksi secara kualitatif. Hasil peneltian menyebutkan aktivitas peneliti dalam pelaksanaan layanan bimbingan kelompok berbantuan permainan ular tangga pada siklus I pertemuan pertama peneliti mendapatkan skor 35 dengan kategori (Kurang), pertemuan kedua peneliti mendapatkan skor 44 dengan kategori (Kurang), pertemuan ketiga peneliti mendapatkan skor 52 dengan kategori (Cukup). Pada siklus II pertemuan pertama peneliti mendapatkan skor 67 kategori (Baik), pertemuan kedua peneliti mendapatkan skor 76 kategori (Baik), pertemuan ketiga peneliti mendapatkan skor 91 kategori (Sangat baik). Keterampilan siswa dalam berhitung pada pra siklus skor rata-rata 17 (35%) kategori (Kurang), pada siklus I 29,63 (59%) kategori (Cukup), pada siklus II 42,13 (84%) kategori (Sangat Baik). Simpulan penelitian: 1. Aktivitas peneliti dalam bimbingan kelompok berbantuan permainan ular tangga pada siklus I peneliti mendapatkan skor 52 dengan kategori (Cukup). Siklus II peneliti mendapatkan skor 91 kategori (Sangat baik). 2. Keterampilan siswa dalam berhitung pada pra siklus skor rata-rata 17 (35%) kategori (Kurang), pada siklus I 29,63 (59%) kategori (Cukup), pada siklus II 42,13 (84%) kategori (Sangat Baik). Berdasarkan temuan dilapangan, peneliti menyampaikan saran sebagai berikut: 1. Kepala Sekolah, dalam penelitian ini menunjukan bahwa layanan bimbingan kelompok berbantuan permainan ular tangga sangat membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan berhitung siswa. Dengan adanya peningkatan keterampilan berhitung siswa dengan layanan bimbingan kelompok berbantuan permainan ular tangga ini diharapkan kepada sekolah menggunakan sebagai dasar kebijakan yang mendukung pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah. 2. Bagi Guru Pembimbing, diharapkan guru BK dapat memaksimalkan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah, terutama layanan bimbingan kelompok. Agar pelayanan bimbingan dan konseling dapat membantu siswa yang belum mencapai indikator keberhasilan dengan konseling perorangan atau layanan lain yang sesuai. 3. Bagi Siswa, diharapkan siswa lebih tekun dalam belajar dan selalu mengasah keterampilan berhitungnya melalui metode belajar yang sesuai dengan kemampuan psikis dan psikologisnya. 4. Bagi Guru Kelas, diharapkan guru kelas memperhatikan teknik pembelajaran yang lebih bervaritif dalam mengajar terutama pelajaran matematika, supaya siswa lebih releks dalam menerima pelajaran dan senang dengan mata pelajaran matematika. 5. Peneliti selanjutnya, diharapkan peneliti selanjutnya lebih mendetail dalam mengkaji keterampilan berhitung siswa, peneliti juga diharapkan mampu menggunakan permainan ular tangga dalam mengentaskan permasalahan siswa lain terkait masalah belajar siswa dalam bidang apapun