Upaya Mengatasi Kecemasan Menghadapi Ulangan Akhir Semester (Uas) Melalui Konseling Behavioristik Dengan Teknik Desensitisasi Sistematis Pada Siswa Kelas Viii Smp N 1 Tlogowungu

Kecemasan siswa dalam menghadapi pelajaran dapat diartikan sebagai keadaan emosi siswa yang tidak menyenangkan, yang dicirikan dengan kegelisahan, ketidakenakan, kekhawatiran, ketakutan yang tidak mendasar bahwa akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ketika siswa menghadapi pelajaran.konseling behavioral adalah sebuah proses konseling (bantuan) yang diberikan oleh konselor kepada klien dengan menggunakan pendekatan-pendekatan tingkah laku (behavioral), dalam hal pemecahan masalah-masalah yang dihadapi serta dalam penentuan arah kehidupan yang ingin dicapai oleh diri klien. Penelitian ini bertujuan untuk 1. Menemukan faktor–faktor penyebab kecemasan menghadapi Ulangan Akhir Semester (UAS) Pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Tlogowungu Tahun Pelajaran 2015/2016. 2. Mengatasi Kecemasan Menghadapi Ulangan Akhir Semester (UAS) Melalui Konseling Behavioristik dengan Teknik Desensitisasi Sistematis Pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Tlogowungu Tahun Pelajaran 2015/2016. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas VIII SMP N 1 Tlogowungu Tahun Pelajaran 2015/2016. Rancangan penelitian yang dipergunakan adalah Studi kasus. Prosedur penelitian studi kasus ini meliputi: Identifikasi Kasus, Analisis, Diagnosis, Prognosis, Treatment (Penerapan Konseling Behavioristik). Melalui pendekatan Konseling Behavior dengan menggunakan Teknik desensitisasi sistematis sangat membantu peneliti untuk mengentaskan permasalahan yang dialami konseli dengan demikian permasalahan konseli yang sebelumnya memiliki perilaku yang salah yaitu kecemasan menghadapi ulangan akhir semester (UAS). Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan, maka peneliti mengajukan saran kepada beberapa pihak yang diuraikan sebagai berikut:Kepala sekolah perlu mengadakan pertemuan secara periodik dengan guru wali kelas dan guru mata pelajaran untuk membahas permasalahan mengatasi kecemasan menghadapi ulangan akhir semester (UAS) siswa di sekolah. Peneliti sekolah sebaiknya menindaklanjuti apa yang sudah dilakukan oleh peneliti secara terprogram dengan lebih baik dan bisa menerapkan Konseling Behavioristik dengan teknik desensitisasi sistematisuntuk mengatasi kecemasan menghadapi ulangan akhir semester (UAS). Hendaknya siswa mampu menyadari akan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pelajar untuk giat belajar