PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA SISWA KELAS IV SD 4 RAHTAWU KUDUS

Penelitian Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Value Clarification Technique Bertujuan Meningkatkan Keterampilan Guru Dalam Pembelajaran IPS Kelas IV SD 4 Rahtawu, Meningkatkan Aktivitas Belajar Dalam Pembelajaran IPS Kelas IV SD 4 Rahtawu, Dan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD 4 Rahtawu,. Model Pembelajaran Value Clarification Technique Merupakan Model Pembelajaran Yang Dapat Menuntun Siswa Untuk Aktif Serta Mendidik Siswa Pada Proses Pembentukan Nilai. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Value Clarification Technique Yakni (1) Menyajikan Dilema; (2) Memberi Tugas Mandiri; (3) Membentuk Kelompok Kecil; (4) Diskusi Pleno Kelas Yang Pada Saat Diskusi Pleno Mengklarifikasi Nilai Yang Di Targetkan Dan Selanjutnya Menutup Diskusi. Model Ini Akan Diterapkan Dalam Mata Pelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi Di Kelas IV. Ilmu Pengetahuan Sosial Merupakan Salah Satu Mata Pelajaran Yang Dipelajari Di Sekolah Dasar. Materi Perkembangan Teknologi Membahas Tentang Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi Dan Transportasi. Hipotesis Tindakan Dalam Penelitian Ini Yakni Penerapan Model Clarification Technique Dapat Meningkatkan Keterampilan Guru, Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi Di SD 4 Rahtawu Kudus. Penelitian Tindakan Kelas Ini Dilaksanakan Di Kelas IV SD 4 Rahtawu Dengan Subjek Penelitian Yakni Guru Dan Siswa. Penelitian Ini Berlangsung Selama Dua Siklus, Setiap Siklus Terdiri Dari Dua Pertemuan Dan Setiap Petemuan Terdiri Dari 4 Tahap Yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, Dan Refleksi. Metode Pengumpulan Data Yang Digunakan Yakni Observasi, Wawancara, Tes Dan Dokumentasi. Instrumen Yang Digunakan Berupa Pedoman Wawancara, Soal Evaluasi, Dan Lembar Observasi Teknik Analisis Data Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Terbagi Menjadi Dua Yaitu Teknik Analisis Data Kualitatif Dan Kuantitatif. Hasil Penelitian Menggunakan Model Pembelajaran Value Clarification Technique Menunjukkan Adanya Peningkatan Keterampilan Guru, Aktivitas Belajar Siswa, Dan Hasil Belajar Siswa (Ranah Kognitif, Afektif Dengan Penambahan Pemahaman Nilai Karakter, Dan Psikomotorik) Setiap Siklusnya. Keterampilan Guru Pada Siklus I Memperoleh Skor Rata-Rata 63,97%(Cukup), Meningkat Pada Siklus II Menjadi 79,78% Baik. Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I Memperoleh Rata-Rata 64,84% (Cukup), Sedangkan Pada Siklus II Meningkat Menjadi 76,25% (Baik).Ketuntasan Klasikal Siswa Ranah Kognitif Pra Siklus Sebesar 40% Dengan Rata-Rata 68,27, Meningkat Pada Siklus I Menjadi 60% Dengan Rata-Rata 71,62, Dan Pada Siklus II Meningkat Mencapai 80% Dengan Rata-Rata 78,67. Hasil Belajar IPS Ranah Afektif Siklus I Persentase Klasikal 66,17% (Baik) Dengan Pemahaman Nilai Karaker 55% (Cukup) Meningkat Pada Siklus II Hasil Belajar Afektif 77,50% (Baik) Dan Pemahaman Nilai Karakter 74% . Hasil Belajar IPS Ranah Psikomotorik Siklus I Persentase Klasikal 59,04% (Baik), Meningkat Siklus II Persentase Klasikal 76,67% (Baik). Simpulan Penelitian Ini Yakni Penerapan Model Pembelajaran Value Clarification Technique Dapat Meningkatkan Keterampilan Guru, Aktivitas Belajar Siswa Dan Hasil Belajar Siswa Yang Mencakup Kognitif, Afektif, Dan Psikomotorik. Peneliti Menyarankan Agar Guru Hendaknya Dapat Menginovasikan Model-Model Pembelajaran, Siswa Lebih Semangat Dalam Mengikuti Pembelajaran, Dan Pihak Sekolah Memberikan Dukungan Dan Kesempatan Kepada Guru Dengan Mengadakan Pelatihan Dan Menjelaskan Program-Program Pelatihan Untuk Peningkatan Keterampilan Guru Dalam Menguasai Metode Atau Model Pembelajaran Yang Inovatif Sehingga Mata Pelajaran IPS Dapat Dilaksanakan Dengan Menyenangkan