Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Point Counter Point Pada Siswa Kelas V Sd 1 Jepang Kudus

Penelitian yang berjudul peningkatan hasil belajar IPS melalui model Point Counter Point pada siswa kelas V SD 1 Jepang Kudus dilatar belakangi adanya kendala yang dihadapi siswa yang kurang aktif jika hanya mendengarkan ceramah mengenai materi kegiatan ekonomi di Indonesia, karena siswa tidak ikut terlibat langsung dalam pembelajaran yang aktif. rata-rata hasil belajar siswa tersebut rendah dengan nilai dibawah KKM. Dari 23 siswa yang mengikuti ulangan harian, hanya 45% anak yang mencapai nilai KKM dan 55% belum mencapai KKM. Tujuan penelitian ini sebagai berikut: (1) Mendeskripsikan peningkatan keterampilan guru melalui model pembelajaran Point Counter Point pada materi kegiatan ekonomi di Indonesia pada siswa kelas V SD 1 Jepang Kudus.(2) Mendefinisikan hasil belajar siswa kelas V SD 1 Jepang Kudus melalui model pembelajaran Point Counter Point pada materi kegiatan ekonomi di Indonesia. Model pembelajaran Point Counter Point merupakan sebuah tekhnik pembelajaran untuk merangsang diskusi dan mendapat pengalaman lebih mendalam tentang berbagai isu yang kompleks. Hipotesis dalam penelitian ini adalah(1) Penerapan Model Point Conter Point dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola mata pelajaran IPS materi kegiatan ekonomi di Indonesia pada siswa kelas V SD 1 Jepang Kudus. (2) Penerapan pembelajaran Model Point Conter Point dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD 1 Jepang Kudus dengan mata pelajaran IPS pada materi kegiatan ekonomi di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model Kemmis dan Taggart yang dilakukan selama 2 siklus dan setiap siklusnya terdiri dari dua pertemuan. Tiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek Penelitian ini berjumlah 23 siswa, terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yakni variabel bebas dan variabel terikat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan melalui tes observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan penerapan model pembelajaran Point Counter Point pada pembelajaran IPS, dapat (1) Hasil pengamatan keterampialan mengajar guru pada siklus I mendapat persentase sebesar 57,05% dan meningkat pada siklus II menjadi 75,55%. (2) meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif, siklus I menunjukkan rata-rata nilai sebesar 69,34 dengan ketuntasan klasikal 45% pada siklus II hasil belajar IPS siswa menunjukkan peningkatan dengan rata-rata nilai sebesar 72,17 dan ketuntasan klasikal 83%. Meningkatkan hasil keterampilan aktivitas siswa menunjukan pada siklus I dengan presentase 54,85% dan pada siklus II mengalami peningkatan ditunjukan pada presentase 78,25%. Meningkatkan hasil belajar ranah afektif menunjukkan pada siklus I memperoleh presentase 59,77%, dan mengalami peningkatan pada siklus II memperoleh presentase 75,54%. Meningkatkan hasil belajar ranah psikomotorik menunjukkan pada siklus I memperoleh persentase 63,58% dan mengalami peningkatan pada siklus II memperoleh persentase 75,54%. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada kelas V SD 1 Jepang Kudus dapat disimpulkan bahwa penggunaan model Point Counter Point dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada materi kegiatan ekonomi di Indonesia dan keterampilan mengajar guru. Adapun saran yang diberikan kepada siswa yaitu siswa hendaknya dapat mengikuti pembelajaran lebih aktif dan memperhatikan penjelasan guru agar hasil belajar siswa meningkat