Improving The Students’ Speaking Skill Using Ventriloquism Technique With Puppet (A Classroom Action Research At Class Vii I Of Smp 4 Kudus In Academic Year 2015/2016)

Sekarang Ini, Banyak Orang Menggunakan Bahasa Inggris Sebagai Cara Yang Lazim Untuk Berkomunikasi Satu Sama Lain, Berbagi Ide-Ide And Pemikiran Dengan Orang-Orang Disekitar Dunia. Di Indonesia, Pembelajaran Bahasa Inggris Tidak Mudah Karena Bahasa Inggris Merupakan Bahasa Asing. Untuk Mempermudah Situasi, Proses Belajar Dan Mengajar Bahasa Inggris Harus Dipusatkan Pada Kemampuan Berkomunikasi Siswa Secara Lisan Dan Tulisan. Disini, Peran Guru Sangatlah Penting. Gunawan, Dkk (2010) Berkata Bahwa Tujuan Dari Pengajaran Bahasa Inggris Adalah Untuk Membuat Siswa Mampu Berkomunikasi Menggunakan Bahasa Inggris Dengan Baik. Faktanya, Murid-Murid Di Indonesia Masih Mengalami Kesulitan Dan Seringkali Enggan Untuk Berbicara Dengan Bahasa Inggris Karena Malu Dan Tidak Percaya Diri Dalam Mengekspresikan Diri Mereka Dihadapan Orang Lain. Penulis Menemukan Masalah Tersebut Di Kelas VII I Di SMP 4 Kudus Pada Tahun Ajaran 2015/2016. Untuk Membantu Menyelesaikan Masalah Tersebut, Penulis Menggunakan Ventriloquism Technique With Puppet Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa. Tujuan Dari Penelitian Ini Adalah Untuk Mendeskripsikan Penerapan Ventriloquism Technique With Puppet Dalam Pengajaran Speaking Kepada Murid Kelas VII I Di SMP 4 Kudus Pada Tahun Ajaran 2015/2016 Dan Untuk Menemukan Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa Di Kelas VII I Di SMP 4 Kudus Pada Tahun Ajaran 2015/2016 Setelah Diajar Menggunakan Ventriloquism Technique With Puppet. Model Dari Penelitian Ini Adalah Penelian Tindakan Kelas. Penelitian Ini Diselesainkan Dalam 2 Siklus. Dalam Melakukan Penelitian Ini, Penulis Bekerja Sama Dengan Guru Bahasa Inggris Kelas VII I Di SMP 4 Kudus. Instrumen Penelitian Ini Adalah Lembar Observasi Dan Tes. Ventriloquism Technique With Puppet Telah Diterapkan Di Kelas VII I Di SMP 4 Kudus Pada Tahun Ajaran 2015/2016. Dalam Penelitan Ini, Guru Dapat Menerapkan Teknik Dalam Proses Belajar Mengajar. Murid-Murid Juga Diberi Kesempatan Untuk Memakai Boneka Saat Latihan Berdialog Dan Saat Tes. Alhasil, Murid-Murid Lebih Menikmati, Berani Untuk Berbicara Di Depan Kelas, Dan Berani Berbicara Menggunakan Bahasa Inggris. Sebelum Penerapan Teknik Tersebut, Nilai Rata-Rata Siswa Di Pra-Siklus Adalah 68,8 Dan Masuk Dalam Kategori “Sufficient”. Setelah Penerapan Teknik Tersebut, Nilai Rata-Rata Siswa Pada Siklus 1 Meningkat Menjadi 74,85 Dan Masuk Dalam Kategori “Good”. Di Siklus 2, Nilai Rata-Rata Siswa Adalah 87,41 Dan Masuk Dalam Kategori “Good”. Penulis Menyimpulkan Bahwa Ada Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa Setelah Diajar Menggunakan Ventriloquism Technique With Puppet. Berdasarkan Data Diatas, Penulis Member Saran Kepada Guru Untuk Menggunakan Ventriloquism Technique With Puppet Untuk Mengajar Bahasa Inggris, Khususnya Speaking. Kemudian, Guru Harus Memberi Motivasi Kepada Para Siswa Untuk Meningkatkan Semangat Mereka Agar Mereka Berani Dan Percaya Diri Berbicara Di Depan Kelas. Selain Itu, Guru Harus Memberi Kesempatan Kepada Siswa Untuk Berbicara Di Dalam Kelas