PENINGKATAN KEDISIPLINAN SISWA SAAT PERGANTIAN JAM PELAJARAN MELALUI LAYANAN INFORMASI DENGAN TEKNIK PENGKONDISIAN AVERSI PADA SISWA KELAS X TKJ SMK PGRI 1 MEJOBO KUDUS TAHUN AJARAN 2014/2015

Penelitian ini bertujuan: 1. Mendiskripsikan layanan informasi dengan teknik pengkondisian aversi dapat meningkatkan kedisiplinan siswa saat pergantian jam pelajaran pada siswa kelas X TKJ SMK PGRI 1 Mejobo Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015. 2. Efektivitas layanan informasi dengan teknik pengkondisian aversi untuk meningkatkan kedisiplinan siswa saat pergantian jam pelajaran pada siswa kelas X TKJ SMK PGRI 1 Mejobo Kudus Tahun Pelajaran 2014/2015. Kedisiplinan saat pergantian jam pelajaran adalah sikap atau tingkah laku siswa yang taat dan patuh pada peraturan yang sudah ditetapkan saat perubahan dan peralihan mata pelajaran di sekolah. Layanan informasi adalah sebuah layanan dalam bimbingan konseling yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik. Pemahaman tersebut mengenai bidang pribadi, sosial, belajar, maupun karir sehingga dapat mengembangkan ketrampilan dan potensi yang ada dalam diri peserta didik. Teknik pengkondisian adalah teknik yang digunakan untuk meredakan perilaku yang tidak diinginkan dengan cara memberikan stimulus yang tidak menyenangkan. Penelitian ini didesain dalam bentuk PTBK. Subyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas X TKJ SMK PGRI 1 Mejobo Kudus sebanyak 34 siswa. Variable penelitian: layanan informasi dengan teknik pengkondisian aversi (variabel bebas) dan kedisiplinan siswa saat pergantian jam pelajaran (Variabel terikat). Metode pengumpulan data dengan metode pokok observasi dan wawancara. Penelitian dilakukan 2 siklus (siklus I dan siklus II) setiap siklus 3 kali pertemuan. Data diperoleh dari wawancara dengan konselor dan observasi dilakukan secara langsung bersama guru BK. Analisis data yang digunakan merupakan analisis data diskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan dengan data hasil observasi terhadap 10 aspek penilaian. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, kedisiplinan siswa saat pergantian jam pelajaran mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hal ini terbukti dengan hasil yang diperoleh dari setiap observasi yang dilakukan setelah pelaksanaan tindakan. Setelah siklus I dan siklus II, memperlihatkan bahwa kedisiplinan siswa saat pergantian jam pelajaran mengalami peningkatan dengan nilai pada pra siklus mendapat skor 23,14 (kurang), pada siklus I mendapat skor 28,17 (cukup), dan pada siklus II mendapat skor 40,05 (baik). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa layanan informasi dengan teknik pengkondisian aversi dapat meningkatkan kedisiplinan siswa saat pergantian jam pelajaran. Hal ini terbukti sebelum pemberian layanan informasi, kedisiplinan siswa saat pergantian jam pelajaran termasuk dalam kategori kurang. Setelah layanan informasi dengan teknik pengkondisian aversi pada siklus I, kedisiplinan siswa saat pergantian jam pelajaran termasuk dalam kategori cukup dan pada siklus II, kedisiplinan siswa saat pergantian jam pelajaran termasuk dalam kategori baik. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dapat diterima karena telah teruji kebenarannya. Peneliti memberi saran kepada guru pembimbing untuk memberikan layanan kepada siswa dengan materi yang sesuai dan dibutuhkan oleh siswa sehingga masalah yang dialami siswa akan cepat terselesaikan. Kepada Kepala Sekolah untuk memberikan sarana dan kebijakan yang dapat digunakan untuk meningkatkan progam BK yang ada di sekolah, sehingga kebutuhan siswa akan dapat dilayani dengan baik oleh guru pembimbing. Kepada Siswa diharapkan siswa memahami semua sikap disiplin yang harus dilakukan di sekolah, khususnya kedisiplinan saat pergantian jam pelajaran