Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Kemandirian Hidup Sesuai Dengan Nilai-Nilai Kepramukaan Pada Siswa Kelas Viii E Smp 2 Bae Kudus

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara tanggal 29 April 2014 yang dilakukan peneliti di lapangan yang menunjukkan rendahnya kemandirian hidup sesuai dengan nilai-nilai kepramukaan pada siswa kelas VIII E SMP 2 Bae Kudus. Gejala yang nampak yaitu masih rendahnya tanggung jawab siswa terhadap tugas-tugas sekolah, kurangnya rasa percaya diri, belum mampu mengambil keputusan sendiri sesuai keinginannya tanpa pengaruh orang lain. Dari temuan diatas, maka peneliti mengadakan penelitian dengan memanfaatkan penerapan layanan bimbingan kelompok. Rumusan masalahnya yaitu: Bagaimanakah layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan kemandirian hidup sesuai dengan nilai-nilai kepramukaan pada siswa kelas VIII E SMP 2 Bae Kudus tahun pelajaran 2013/2014?. Tujuan penelitian ini adalah: untuk mendeskripsikan kemandirian hidup sesuai dengan nilai-nilai kepramukaan sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok pada dan mengetahui peningkatan kemandirian hidup sesuai dengan nilai-nilai kepramukaan melalui layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas VIII E SMP 2 Bae Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014. Teori yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teori tentang layanan bimbingan kelompok dan kemandirian hidup siswa sesuai dengan nilai-nilai kepramukaan. Bimbingan kelompok adalah teknik pemberian bantuan dalam bimbingan konseling yang diberikan kepada sekelompok siswa dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Kemandirian adalah sikap atau perilaku tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. Sedangkan nilai-nilai kepramukaan adalah suatu yang terkandung di setiap kegiatan kepramukaan. Nilai-nilai kepramukaan ini tercantum dalam satya dan dharma pramuka. Hipotesis penelitian adalah “Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok dapat meningkatkan Kemandirian Hidup Sesuai Dengan Nilai-nilai Kepramukaan Pada Siswa Kelas VIII E SMP 2 Bae Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014”. Penelitian ini adalah penelitian PTBK dilakukan melalui dua siklus setiap siklus tiga kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII E SMP 2 Bae Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014. Variabel penelitian: layanan bimbingan kelompok (variabel bebas) dan kemandirian hidup sesuai dengan nilai-nilai kepramukan (variabel terikat). Metode pengumpulan data melalui metode observasi dan metode wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan kemandirian hidup sesuai dengan nilai-nilai kepramukaan pada pra siklus memperoleh skor rata-rata 20,1 (kurang). Pada siklus I memperoleh skor rata-rata 29,1 (cukup). Peningkatan pra siklus ke siklus I sebanyak 9. Pada siklus II memperoleh skor rata-rata 40,3 (baik), ada peningkatan dari siklus I ke siklus II sebanyak 11,2. Maka dapat disimpulkan skor pra tindakan dengan hasil 20,1 sampai siklus II dengan hasil 40,3 peningkatan sebanyak 20,2. Simpulan penelitian: Penerapan layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan kemandirian hidup nilai-nilai kepramukaan. Saran penelitian: 1.Kepala sekolah: mendukung dan memfasilitasi penyelenggaraan kegiatan bimbingan kelompok. 2.Guru Bimbingan dan Konseling: lebih mengupayakan secara maksimal untuk memberikan layanan bimbingan konseling baik yang bersifat individu maupun kelompok. 3.Orang tua: lebih memperhatikan perkembangan pada diri anak, mengenal dirinya dengan baik serta lebih memberi kesempatan kepada anak untuk melatih sikap kemandirian. 4.Siswa: hendaknya dapat lebih mandiri dalam melakukan segala aktifitasnya sehingga dapat lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. 5.Peneliti berikutnya: diharapkan dapat melanjutkan untuk mengembangkan pemberian tindakan dalam upaya meningkatkan kemandirian hidup sesuai dengan nilai-nilai kepramukaan agar lebih selektif, lebih sempurna untuk diberikan pada siswa dan mendapatkan hasil yang lebih baik