Penerapan Model Konseling Realitas Untuk Meningkatkan Pribadi Mandiri Siswa Kelas Xi Ips-2 Ma Nu Banat Kudus Tahun Pelajaran 2013/ 2014

Prestasi belajar siswa kelas XI IPS- 2 MA NU Banat Kudus yang memiliki pribadi mandiri yang rendah, yang disebabkan masih adanya ketergantungan dengan temannya dalam mengerjakan tugas- tugas seperti PR, malas dalam mengerjakan tugas – tugas yang diberikan oleh guru, tidak percaya diri, serta sering menyontek pekerjaan temannya saat ulangan. Berdasarkan latar belakang diatas dapat dijelaskan tujuan penelitian yaitu :1. Untuk menemukan faktor- faktor siswa yang kurang pribadi yang melalui konseling realitas pada siswa kelas XI IPS- 2 MA NU Banat Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014.”2. Untuk meningkatkan pribadi mandiri siswa melalui konseling realitas pada siswa kelas XI IPS – 2 MA NU Banat kudus Tahun Pelajaran 2013/2014”.Dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu “Bagaimanakah konseling realitas untuk meningkatkan pribadi mandiri siswa kelas XI IPS – 2 MA NU Banat Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014?.Tujuan Penelitian ini yaitu :1. Untuk menemukan faktor- faktor siswa yang kurang pribadi yang melalui konseling realitas pada siswa kelas XI IPS- 2 MA NU Banat Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014.”2. Untuk meningkatkan pribadi mandiri siswa melalui konseling realitas pada siswa kelas XI IPS – 2 MA NU Banat kudus Tahun Pelajaran 2013/2014”. Pribadi Mandiri siswa adalah sikap dan perilaku yang tidak udah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas- tugas (Aqib dan Sujak,:2011: 7).Konseling Realitas merupakan konseling yang berusaha untuk memberiakan pertolongan secara praktis, relative sederhana melaalui bentuk bantuan langsung pada konseli yang difokuskan kepada tingkah laku sekarang dan memperdulikan peristiwa di masa lalu sehingga mampu menhadapi masa depannya dengan penuh optimis. Pendekatan dalam penelitian studi kasus, maka ruang lingkup penelitian adalah penerapan konseling realitas dan pribadi mandiri siswa.Dengan penelitian ini dilakukan dengan cara kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi,dan observasi.Subjek Penelitian adalah : 3(tiga )Konseli, kelas XI IPS -2 MA NU Banat Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014”yang mengalami atau punya masalah pribadi mandiri siswa yang rendah. Hasil Penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:Konseli 1 mengalami pribadi mandiri yang kurang disebabkan oleh kurang disiplin dalam ,kurangnya ada semangat belajar, kesibukan orangtua. Konseli 2 mengalami pribadi mandiri siswa yang disebabkan oleh: Kurang memiliki rasa percaya diri, kurang memiliki rasa percaya diri., kurangnya adanya komunikasi dengan orang tua.Konseli 3 mengalami pribadi mandiri siswa yang disebabkan oleh :kurang adanya pengendalian diri, semangat untuk belajar kurang, kurangnya komunikasi dengan orang tua.Melalui penerapan model konseling realitas dengan memakai pendekatan prosedur WDEP,maka konseli menyadari dan memahami bahwa selama ini sikapnya salah yang dapat merugikan dirinya sendiri dan merugikan orang lain. Konseli berkomitmen untuk merubah tingkah lakunya dari pribadi mandiri yang rendah menjadi perilaku yang sopan, santun, ramah serta menjunjung tinggi persaudaraan serta pertemanan. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada: 1. Kepala Sekolah hendaknya dapat mendeteksi secara dini siswa – siswa yang memiliki gejala pribadi mandiri yang rendah sehingga dapat bersama – sama sekolah untuk membantu dalam memecahkan dan menangani permasalahannya dengan efektif dan efesien. 4.Siswa – siswi yang merasa memiliki perilaku pribadi mandiri yang rendah dapat berubah menjadi perilaku yang sopan, satun, ramah tamah, baik hati, serta menjunjung tinggi rasa persaudaraan