Upaya Meningkatkan Etika Pergaulan Siswa Dengan Guru Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Simulasi

Penelitian ini dilator belakangi oleh sikap siswa yang cenderung berperilaku kurang baik dan tidak sopan. Seperti berbicara dengan guru dengan bahasa Jawa ngoko, berbicara dengan kata-kata yang tidak pantas, kurangnya sopan santun saat bertanya, dan ketika guru mengajar siswa kurang memperhatikan seperti bercanda dengan temannya. Permasalahan yang diteliti: Apakah Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Simulasi dapat Meningkatkan Etika Pergaulan Siswa dengan Guru pada Siswa Kelas VII F SMP 1 Bae Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014? Tujuan penelitian ini adalah: diperolehnya peningkatan etika pergaulan siswa dengan guru melalui layanan bimbingan kelompok teknik simulasi pada siswa kelas VII F SMP 1 Bae Kudus tahun pelajaran 2013/2014. Teori yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teori etika pergaulan siswa dengan guru dan teori tentang layanan bimbingan kelompok dengan teknik simulasi. Hipotesis penelitian ini adalah layanan bimbingan kelompok dengan teknik simulasi dapat meningkatkan etika pergaulan siswa dengan guru pada siswa kelas VII F SMP 1 Bae Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014. Rancangan Penelitian ini adalaha penelitian tindakan kelas. Variabel penelitian: layanan bimbingan kelompok teknik simulasi (variabel bebas) dan etika pergaulan siswa dengan guru (variabel terikat). Metode pengumpulan data metode observasi, metode pendukung yaitu wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan 2 siklus (siklus I dan siklus II) setiap siklus dilakukan 3 pertemuan dengan alokasi waktu yang digunakan 45 menit. Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah 10 siswa kelas VII F SMP 1 Bae Kudus. Berdasarkan hasil penelitian sebelum melakukan tindakan layanan bimbingan kelompok teknik simulasi dan masuk dalam kategori sangat rendah dengan hasil rata-rata 36.2% dengan kategori sangat kurang. Setelah diberi layanan bimbingan kelompok etika pergaulan siswa dengan guru meningkat dalam siklus I setelah dirata-rata hasil yang diperoleh pada siklus I mencapai 60.6% dalam kategori cukup. Sedangkan pada siklus ke II etika pergaulan siswa dengan guru meningkat menjadi 80% dalam kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa layanan bimbingan kelompok teknik simulasi dapat meningkatkan etika pergaulan siswa guru pada siswa kelas VII F SMP 1 Bae Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan sebagai berikut melalui layanan bimbingan kelompok pada awal sebelum layanan, siklus I, siklus II dapat meningkatkan etika pergaulan siswa dengan guru pada siswa kelas VII F SMP 1 Bae Kudus. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dapat diterima karena telah teruji kebenarannya. Setelah melihat temuan di lapangan peneliti memberikan saran kepada: 1. Kepala sekolah, hendaknya mendukung dan memfasilitasi penyelenggaraan kegiatan bimbingan kelompok untuk kebutuhan siswa. 2. Guru bimbingan dan konseling hendaknya lebih mengefektifkan berbagai macam layanan bimbingan dan konseling untuk membantu menyelesaikan permasalahan siswa. Salah satu layanan yang dapat digunakan untuk membantu siswa adalah layanan bimbingan kelompok dengan teknik simulasi. 3. Kepada Siswa, hendaknya lebih aktif dalam mengikuti dan memanfaatkan kegiatan bimbingan kelompok teknik simulasi. 4. Penelitian Selanjutnya, Diharapkan dengan adanya penelitian selanjutnya peneliti mampu menyiapkan segala kebutuhan yang akan digunakan dalam layanan bimbingan kelompok