LAYANAN INFORMASI BERBANTUAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PERSEPSI HUBUNGAN REMAJA YANG SEHAT SISWA KELAS VIII C SMP 1 BAE KUDUS TAHUN AJARAN 2013/2014

kan peneliti terhadap siswa diperoleh bahwa persepsi hubungan remaja yang sehat masih rendah. Gejala rendahnya hubungan remaja yang sehat ditunjukkan dengan kurangnya siswa tidak tahu bagaimana menjalain hubungan memberikan nilai positif bagi kedua belah pihak, siswa tidak saling menghormati dan menghargai satu sama lain, siswa tidak mampu menjaga lisannya dengan baik ketika berbicara dengan teman yang lain, dan siswa tidak mampu menjaga perilaku ketika sedang berhadapan dengan teman yang lain. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Pengarah layanan informasi berbantuan audio visual untk meningkatkan persepsi hubungan remaja yang sehat siswa kelas VIII C SMP 1 Bae Kudus Tahun Ajaran 2013/2014”. Tujuan penelitian adalah Untuk mendiskripsikan persepsi siswa tentang hubungan remaja yang sehat sebelum dan sesudah diberikan layanan informasi berbantuan audio visual pada kelas VIII C SMP 1 Bae Kudus tahun ajaran 2013/2014. Untuk memperoleh peningkatan persepsi hubungan remaja yang sehat melalui layanan informasi berbantuan audio visual pada kelas VIII C SMP 1 Bae Kudus tahun ajaran 2013/2014. Dalam penelitian ini membahas tentang peningkatan persepsi hubungan remaja yang sehat melalui layanan informasi berbantuan audio visual. Hubungan remaja yang sehat meruapakan hubungan yang tidak terjebak dalam kutub yang ekstrim yaiti terlalu menutup diri dan terlalu bebas. Layanan informasi merupakan layanan yang digunakan untuk membantu siswa untuk menerima dan memahami infromasi. Hipotesis penelitian ini adalah melalui layanan informasi berbantuan audio visual dapat meningkatkan hubungan remaja yang sehat siswa kelas VIII C SMP 1 Bae Kudus dengan tahun ajaran 2013/2014. Subyek dalam penelitian ini adalah 32 siswa di kelas VIII C. Penelitian ini menggunakan variabel bebas yaitu layanan informasi berbantun audio visual dan variabel terikat yaitu persepsi hubungan remaja yang sehat. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif komparatif. penelitian deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil penelitian dari siklus I dengan siklus II dalam bentuk gambaran yang dijelaskan melalui kata-kata deskriptif. Pendekatan yang digunakan yaitu kualitatif. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini diperoleh pada pra siklus memperoleh hasil rata- rata 19 dalam kategori sangat kurang. Setelah diberikan layanan informasi berbantuan audio visual pada siklus I diperoleh hasil rata-rata 28 dalam kategori cukup. Terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu memperoleh hasil rata-rata 28 menjadi 34 dalam kategori baik. Dari pelaksanaan layanan informasi berbantuan audio visual ini, tujuan yang diharapkan tiap pertemuan dapat tercapai lebih baik dari pelaksanaan layanan informasi pada siklus I. Hasil pencapaian dari masing-masing siswa masuk dalam kategori baik, sehingga tindakan yang dilakukan cukup sampai siklus II. Berdasarkan hasil penelitian dn pembahasan dapat disimpulkan bahwa layanan informasi berbantuan audio visual pada pra siklus memperoleh hasil skor rata- rata 19 dalam kategori sangat kurang menjadi 36 dalam kategori baik. Keberhasilan pelaksanaan layanan informasi berbantuan audio visual dari pra siklus sampai siklus II meningkat sebesar 17 skor. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dapat diterima karena siswa telah memenuhi indikator keberhasilan. Berdasarkan simpulan dan temuan dilapangan peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Kepada kepala sekolah diharapkan dapat memberikan kebijakan yang mendukung pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling di SMP 1 Bae Kudus terutama dalam hal meningkatkan persepsi hungan remaja yang sehat. 2. Kepada guru BK perlu mengembangkan layanan-layanan dalam bimbingan dan konseling dalam membantu para siswa mengembangkan pribadi yang lebih baik dan jauh dari perilaku-perilaku buruk, salah satunya adalah hubungan remaja yang sehat. 3. Kepada siswa. Dengan adanya pelaksanaan layanan informasi berbantuan audio visual yang diberikan, siswa dapat lebih memahami dan mengerti tentang hubungan remaja yang sehat itu seperti apa. Sehingga diharapkan dapat memberikan perubahan pada sikap yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari. 4. Kepada peneliti berikutnya, diharapkan bagi para peneliti yang berkenan melanjutkan pengembangan pemberian tindakan dalam upaya meningkatkan persepsi hubungan remaja yang sehat agar lebih selektif dan lebih sempurna untuk diberikan pada siswa