PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA KELAS V SDN 1 MEGAWON

Hasil survey TIMSS 2011, pendidikan IPA di Indonesia masih tergolong rendah. IPA merupakan salah satu mata pelajaran di SD yang melibatkan keterampilan berfikir dan keterampilan proses. Kenyataannya, proses pembelajaran IPA yang terjadi di kelas V SDN 1 Megawon masih bersifat konvensional. Siswa jarang dilibatkan secara langsung dalam aktivitas belajar serta guru belum pernah menerapkan model pembelajaran yang inovatif dalam proses pembelajaran. Hasil observasi proses pembelajaran di kelas V SDN 1 Megawon, terdapat permasalahan pada hasil belajar IPA. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V SDN 1 Megawon, menjelaskan bahwa materi IPA yang sulit dipelajari oleh siswa salah satunya yakni materi sifat-sifat cahaya. Kondisi seperti ini memerlukan perhatian dari guru untuk melakukan perbaikan pembelajaran. Guru harus menerapkan model pembelajaran inovatif yang dapat menunjang dan menumbuhkan motivasi belajar siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya dengan baik, salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran Group Investigation. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan apakah penerapan model pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Sifat-sifat Cahaya pada siswa kelas V SDN 1 Megawon. Model pembelajaran Group Investigation merupakan model pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran IPA untuk melatih para siswa berpartisipasi dalam pengembangan sistem sosial dan melalui pengalaman, secara bertahap belajar bagaimana menerapkan metode ilmiah dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) memilih topik, (2) perencanaan kooperatif, (3) implementasi, (4) analisis dan sintesis, (5) presentasi hasil final, dan (6) evaluasi. Hasil belajar IPA pada penelitian ini kemampuan siswa yang akan ditingkatkan setelah belajar IPA, meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN 1 Megawon dengan subjek penelitian berjumlah 36 siswa. Penelitian ini melalui dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan. Tiap siklus meliputi empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain melalui wawancara, observasi,, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan meliputi analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu pada siklus I, skor rata-rata aktivitas guru dalam pembelajaran IPA menerapkan model pembelajaran Group Investigation sebesar 77 dengan kriteria penilaian “baik”. Pada siklus II meningkat menjadi 94 dengan kriteria penilaian “sangat baik”. Hal ini memberikan peningkatan skor rata-rata aktivitas belajar siswa dari siklus I sebesar 67 dengan kriteria penilaian “baik” menjadi sebesar 86 pada siklus II dengan kriteria penilaian “sangat baik”. Hasil belajar kognitif siswa juga mengalami peningkatan. Hal ini ditandai oleh peningkatan nilai rata-rata siswa berturut-turut dari kondisi awal (66,75), siklus I (77,36), dan siklus II (84,86). Hasil ini juga diikuti oleh peningkatan ketuntasan belajar klasikal siswa yaitu dari kondisi awal (41,7%), siklus I (72,22%), dan siklus II (88,89%). Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V SDN 1 Megawon. Saran yang dapat peneliti berikan yaitu diharapkan guru dapat menerapkan model pembelajaran Group Investigation sebagai strategi alternatif pemecahan masalah yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar IPA di kelas