UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DIDEPAN KELAS MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK SIMULASI

Diperoleh informasi rendahnya kemampuan berbicara di depan kelas siswa kelas XI-IPS 2 SMA PGRI 2 Kayen, berdasarkan observasi dan wawancara awal dengan guru pembimbing. Sehingga diperlukan upaya bantuan melalui layanan penguasaan konten. rumusan permasalahan penelitian ini adalah bagaimanakah layanan penguasaan konten dengan teknik simulasi dapat menigkatkan kemampuan berbicara di depan kelas pada siswa kelas XI IPS 2 SMA PGRI 2 Kayen Tahun Pelajaran 2013/2014?. Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan kemampuan berbicara siswa di depan kelas sebelum dan sesudah diberikan layanan penguasaan konten dengan teknik simulasi pada siswa kelas XI IPS 2 SMA PGRI 2 KAYEN. 2. Mengetahui dan menemukan seberapa besar peningkatan kemampuan berbicara di depan kelas pada siswa kelas XI IPS 2 SMA PGRI 2 KAYEN setelah mendapatkan layanan penguasaan konten dengan teknik simulasi. Penguasaan konten dengan teknik memiliki peran penting dalam upaya meningkatkan kemampuan berbicara di depan kelas. Peran layanan penguasaan konten dengan teknik simulasi untuk meningkatkan kemampuan berbicara di depan kelas adalah untuk melatih individu mengucapkan kalimat-kalimat untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaanyang dimiliki. Hipotesis Peneliti adalah “Layanan Penguasaan Konten dapat Meningkatkan Kemampuan Berbicara di Depan Kelas Siswa Kelas XI-IPS 2 SMA PGRI 2 KAYEN Tahun Pelajaran 2013/2014” Peneliti berhasil melakukan PTBK untuk menambah pengetahuan dan wawasan. Variabel X dalam penelitian ini adalah penguasaan konten dengan teknik simulasi dan variabel Y adalah kemampuan berbicara di depan kelas. Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI-IPS 2 SMA PGRI 2 kayen, sebanyak 38 siswa 14 siswa memiliki kemampuan berbicara yang rendah. Dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa metode observasi sebagai metode pokok dan wawancara sebagai metode pendukung. Analisis data menggunakan kualitatif deskriptif. Penelitian ini adalah PTKBK dengan pelaksanaan penelitian sebanyak 2 siklus, siklus I sebanyak 3 kali pertemuan dan siklus II sebanyak 3 kali pertemuan. Hasil observasi tindakan peneliti pada siklus I memperoleh skor 73 (baik) dan siklus II 86 (sangat baik). Hasil observasi penilaian penelitian dilakukan dengan data hasil observasi terhadap 10 aspek penilaian. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan resistensi terhadap kemampuan berbicara di depan kelas siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hasil observasi pra siklus mendapat rata-rata 15,5 (K), terjadi peningkatan pada siklus I pertemuan 1 rata-rata 16,14 (K), siklus I pertemuan 2 rata-rata 17,21 (K), siklus I pertemuan 3 19,35 (C).siklus II pertemuan 1 rata-rata 21,5 (C), siklus II pertemuan 2 rata-rata 22,78 (C), dan siklus II pertemuan 3 29,21 (B). Hasil rata-rata pada siklus I 18 (B), pada siklus II mendapat rata-rata 26,98 (B), dan mendapatkan peningkatan sebanyak 8,98. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti dapat menyimpulkan. Pada pra siklus mendapat rata-rata 15,5 (K), dan terjadi peningkatan pada siklus I 18 (B), terjadi peningkatan sebanyak 7,2. Dan terjadi peningkatan pada siklus I dan II, pada siklus I mendapat rata-rata 18 (B) dan pada siklus II mendapat rata-rata 26,98(B),terjadi peningkatan (8,98). Jadi hipotesis “Layanan Penguasaan Konten dengan Teknik Simulasi Dapat Meningkatkan Kemampuan Berbicara di depan kelas pada siswa kelas XI IPs 2 SMA PGRI 2 Kayen” diterima karena sesuai dengan indikator keberhasilan. Berdasarkan simpulan peneliti memberikan saran yang diajukan: Bagi Guru BK sebaiknya dengan melakukan pengawasan yang baik terhadap siswa melakukan beberapa metode misalnya layanan penguasaan konten . 2. Bagi Peneliti selanjutnya pengembangan penelitian selanjutnya dalam upaya meningkatkan kemampuan berbicara siswa melalui layanan penguasaan konten buat yang inovatif. 3. Bagi Siswa harap mampu mempertahankan kemampuan berbicara di depan kelas