KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN COGNITIVE BEHAVIOUR THERAPY UNTUK MENINGKATKAN ETIKA BERGAUL DENGAN TEMAN SEBAYA

Penelitian ini di latar belakangi rendahnya etika bergaul siswa dapat digambarkan seperti, siswa kurang bersikap ramah terhadap temannya, kurang menghargai pendapat orang lain, kurang berempati ketika temannya sedang kesusahan, kurang berkomunikasi dengan tutur kata yang baik, kurang bersikap adil dalam membina pertemanan, sering memilih-milih teman, melakukan tindakan negatif seperti saling mengejek, saling memukul. Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:“Bagaimanakah Penerapan Konseling Kelompok Dengan Pendekatan Cognitive Behaviour Therapy Untuk Meningkatkan Etika Bergaul Dengan Teman Sebaya Pada Siswa Kelas XI IPS 3 SMA PGRI 2 Kayen Tahun Pelajaran 2013/2014?”. Tujuan penelitian yaitu: Mendeskripsikan peningkatan dan menemukan seberapa besar peningkatan etika bergaul dengan teman sebaya siswa kelas XI IPS 3 SMA PRGI 2 Kayen Tahun Pelajaran 2013/2014 sesudah mendapatkan layanan konseling kelompok dengan pendekatan cognitive behaviour therapy. Konseling kelompok memiliki peran yang sangat penting dalam upaya peningkatan etika bergaul siswa. Peranan konseling kelompok untuk meningkatkan etika bergaul dengan teman sebaya adalah melatih individu untuk mengenali dan mengubah kesalahan, mengubah pemikiran dan perilaku negatif, melatih membuat keputusan, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan. Hipotesis Penelitian adalah: Konseling Kelompok Dengan Pendekatan Cognitive Behaviour Therapy Dapat Meningkatkan Etika Bergaul Dengan Teman Sebaya Pada Siswa Kelas XI IPS 3 SMA PGRI 2 Kayen Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini berbentuk PT-BK yang dalam pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Analisis data dalam penelitian ini bersifat analisis deskriptif kualiatif dengan menggunakan teknik triangulasi data untuk menganalisis semua data yang diperoleh. Variabel penelitian: konseling kelompok dengan pendekatan cognitive behaviour therapy (Variabel Bebas) dan etika bergaul dengan teman sebaya (Variabel Terikat). Metode Penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian etika bergaul pada tahap pra tindakan memperoleh hasil rata-rata 20.3 dengan persentase 40.75%, siklus I memperoleh hasil rata-rata 33.2 dengan persentase 66.5%, Pada siklus I mendapatkan hasil rata-rata 33.2 masuk dalam kategori cukup dengan persentase 66.5%. Sedangkan aktifitas siswa saat konseling kelompok siklus I diperoleh hasil rata-rata 70 dengan persentase 70%. Dan pada aktifitas peneliti siklus I diperoleh hasil 72 dengan persentase 72%. Dan pada siklus II memperoleh hasil rata-rata 41.6 dengan persentase 83.25%. Sedangkan pada aktifitas siswa saat konseling kelompok siklus II diperoleh hasil rata-rata 85 dengan persentase 85%. Dan aktifitas peneliti siklus II diperoleh hasil 88 dengan persentase 88%. Pada tahap pra tindakan mendapatkan hasil rata-rata 20.3 dengan persentase 40.75%, siklus I mendapatkan hasil rata-rata 33.2 dengan persentase 66.5% diperoleh peningkatan 25.75% dengan rata- rata 12.87, dan meningkat pada siklus II yang memperoleh hasil rata-rata 41.6 dengan persentase 83.25%, memperoleh peningkatan sebesar 16.75% dengan rata-rata 8.37 dari siklus I. Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis peneliti dapat menyimpulkan peningkatan etika bergaul dari pra tindakan sampai dengan siklus II: 83.25% - 40.75% = 42.5%. Melalui pemberian layanan konseling kelompok dengan pendekatan cognitive behaviour therapy, etika bergaul dengan teman sebaya siswa kelas XI IPS 3 SMA PGRI 2 Kayen tahun pelajaran 2013/2014 mengalami peningkatan. Jadi dari hasil penelitian tersebut maka hipotesis “Konseling Kelompok Dengan Pendekatan Cognitive Behaviour Therapy Dapat Meningkatkan Etika Bergaul Siswa Kelas XI IPS 3 SMA PGRI 2 Kayen Tahun Pelajaran 2013/2014” dapat diterima karena memenuhi kriteria keberhasilan. Berdasarkan penelitian ini, peneliti memberikan saran kepada: 1. Kepala sekolah bisa menggunakan layanan konseling kelompok untuk mengatasi permasalahan siswa terkait etika bergaul dengan teman sebaya, 2. Konselor bisa menggunakan layanan konseling kelompok dengan pendekatan cognitive behaviour therapy untuk mengatasi permasalahan etika bergaul dengan teman sebaya. 3. Diharapkan peneliti berikutnya dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai dasar untuk mengembangkan penelitian selanjutnya dengan memperluas aspek kajian penelitian, dan mempergunakan hasil penelitian ini sebagai tambahan pengetahuan dan referensi