LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK ASSERTIVE UNTUK MENGURANGI KONSUMSI ROKOK PADA SISWA

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan yang ada di SMP N 2 Welahan Jepara berdasarkan hasil wawancara dengan konselor kelas dijumpai ada sebagian siswa kelas VIII SMP N 2 Welahan Jepara yang mengkonsumsi rokoknya tinggi ‎ dengan dampak bibir berwarna hitam, gigi berwarna kuning, gusi nampak menghitam, mata memerah dan sering berair, sering batuk-batuk, badan berbau rokok, mulut berbau rokok, nafas berbau rokok, dan tangan tercium bau rokok, apabila hal ini dibiarkan terus menerus lambat laun akan merusak perkembangan siswa, oleh karena itu peneliti melaksanakan layanan konseling kelompok dengan teknik assertive untuk ‎mengurangi konsumsi rokok siswa SMP N 2 Welahan Jepara. Rumusan Masalah: 1) Bagaimana deskripsi mengurangi konsumsi rokok pada siswa kelas VIII SMP N 2 Welahan Jepara Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum dan sesudah melakukan konseling kelompok dengan teknik assertive?, 2) Apakah layanan konseling kelompok dengan teknik assertive dapat mengurangi konsumsi rokok pada siswa kelas VIII SMP N 2 Welahan Jepara Tahun Ajaran 2013/2014?. Tujuan penelitian: 1) Mendiskripsikan mengenai konsumsi rokok pada siswa kelas VIII SMP N 2 Welahan Jepara Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum dan sesudah dilakukan konseling kelompok dengan teknik assertive, 2) Diperolehnya jumlah pengurangan konsumsi rokok pada siswa kelas VIII SMP N 2 Welahan Jepara Tahun Ajaran 2013/2014 setelah layanan konseling kelompok dengan teknik assertive. Teori yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teori konseling kelompok, dengan teknik assertive dan teori konsumsi rokok. Konseling kelompok adalah dengan teknik assertive adalah suatu layanan bimbingan dan konseling yang memanfa’atkan dinamika kelompok dalam upaya memecahkan dan mengentaskan permasalahan yakni konsumsi rokok dengan suatu latihan ketegasan (assertive) pada diri klien. Konsumsi rokok adalah suatu kegiatan mengurangi atau meminimalisir dalam mengkonsumsi atau menghabiskan rokok. Hipotesis Tindakan ini adalah: “Melalui Layanan Konseling Kelompok dengan Teknik Assertive dapat Mengurangi Konsumsi Rokok pada Siswa Kelas VIII SMP N 2 Welahan Jepara Tahun Ajaran 2013/2014”. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling. Subjek penelitian ini siswa kelas VIII SMP N 2 Welahan Jepara, sebanyak 10 siswa yang konsumsi rokok akibat ajakan dari teman yang diperoleh berdasarkan wawancara dan observasi. Variabel penelitian: konseling ‎kelompok dengan teknik assertive (variabel bebas) dan konsumsi rokok (variabel terikat). Metode ‎pengumpulan data metode observasi dan metode wawancara, metode pendukung yaitu dokumentasi. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif komparatif. Penelitian ‎dilakukan 2 siklus (siklus I dan siklus II) tiap siklus 3 kali pertemuan membahas 1 ‎permasalahan dengan alokasi waktu 30 menit.‎ Berdasarkan hasil observasi pra penelitian konsumsi rokok siswa tinggi dengan hasil ‎rata-rata skor 29,2 dan hasil rata-rata persentase 58,4% (cukup). Setelah diberi layanan konseling kelompok dengan teknik assertive pada siklus I pengurangan konsumsi rokok siswa meningkat dari skor 29,1 dan persentase 58,4% menjadi rata-rata skor 31,6 dan rata-rata persentase 63,2% (cukup) pada siklus II pengurangan konsumsi rokok siswa meningkat dari rata-rata skor 31,6 dan rata-rata persentase 63,2% menjadi rata-rata skor 37,1 dan rata-rata persentase 74,2% (‎baik). Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis, maka dapat disimpulkan layanan konseling kelompok dengan teknik assertive dapat mengurangi konsumsi rokok pada siswa kelas VIII SMP N 2 Welahan Jepara Tahun Ajaran 2013/2014. Dengan demikian ‎hipotesis yang diajukan dapat diterima karena memenuhi indikator keberhasilan. Melihat ‎temuan dilapangan, peneliti memberikan saran kepada: 1) Kepala Sekolah, diharapkan kepala sekolah memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung agar program layanan bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan baik, 2) Konselor, diharapkan dapat membantu siswa dalam mengubah perilaku siswa menjadi positif menggunakan konseling kelompok untuk mengatasi masalah yang lain supaya siswa dapat memahami dan mengentaskan masalah yang dihadapi oleh siswa, 3) Siswa, diharapka kepada siswa dengan adanya layanan konseling kelompok dengan teknik assertive dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling yang ada di sekolah, siswa dapat memanfaatkan untuk mengembangkan potensi dirinya yang sedang tumbuh mencapai kematangan bisa maksimal, 4) Peneliti, Perlu diadakan penelitian lebih lanjut dan lebih lengkap yang berkaitan dengan mengurangi konsumsi rokok dan masalah lainnya dengan menggunakan layanan konseling kelompok dengan teknik assertive