UPAYA MENINGKATKAN SIKAP TOLERANSI DALAM PERGAULAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA

Berdasarkan observasi pada tanggal 24 februari 2014 kenyataan di lapangan yang diperoleh dari hasil di SMK NU Ma’arif Kudus khususnya kelas X terbukti adanya fakta siswa yang kurang bersikap toleransi dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan indikator-indikator yaitu: siswa yang rendah sikap toleransinya dalam pergaulan teman sebayanya, siswa tidak mempunyai sikap saling menghargai antar teman, serta kurangnya kerjasama, toleransi dan solidaritas dalam berteman. Permasalahan yang diteliti : “Apakah layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dapat meningkatkan sikap toleransi pada siswa kelas X SMK NU Ma’arif Kudus Tahun Ajaran 2013/2014 ?”. Tujuan penelitian ini adalah Mendeskripsikan hasil observasi sikap toleransi dalam pergaulan siswa dengan teman sebaya sebelum dan sesudah diberi layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama kelas X SMK NU Ma’arif Kudus Tahun Ajaran 2013/2014. Diperolehnya peningkatan sikap toleransi dalam pergaulan siswa dengan teman sebayanya yang dilakukan peneliti melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama siswa kelas X SMK NU Ma’arif Kudus Tahun Ajaran 2013/2014 . Penelitian ini membahas tentang sikap toleransi dalam pergaualan teman sebaya. Hipotesis penelitian ini adalah ”Layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dapat meningkatkan sikap toleransi dalam pergaualan teman sebaya pada siswa kelas X SMK NU Ma’arif Kudus Tahun Ajaran 2013/2014”. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Rancangan penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Variabel penelitian: variabel X (layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama) dan variabel Y (sikap toleransi dalam pergaulan teman sebaya).Dilaksanakan 6 kali pertemuan dalam 2 siklus. Berdasarkan hasil observasi, pada tahap survei awal 8 yang menjadi anggota bimbingan kelompok, sebanyak 7 siswa dengan kategori kurang dan sebanyak 1 siswa dengan kategori cukup. Pada siklus I dari sebanyak 1 siswa dengan kategori baik dan 7 siswa kategori cukup. Rata-rata sikap toleransi dalam pergaulan teman sebaya siswa dalam kategori cukup. Pada siklus II dengan kategori baik sebanyak 7 siswa dan sangat baik 1 siswa. Hasil penelitian diperoleh pada pra tindakan dengan rata-rata kriteria rendah, pada siklus I dengan rata-rata kriteria cukup, dan siklus II dengan rata-rata kriteria baik dapat diterima dan memenuhi kriteria indikator keberhasilannya, jadi layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dapat meningkatkan sikap toleransi dalam pergaulan teman sebaya siswa kelas X SMK NU Ma’arif Kudus tahun ajaran 2013/2014. Kesimpulan penelitian ini adalah layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan sikap toleransi dalam pergaulan teman sebaya siswa kelas X SMK NU Ma’arif Kudus tahun ajaran 2013/2014. Saran (1) Bagi siswa: siswa dapat lebih baik lagi dalam meningkatkan sikap toleransi dalam pergaulan teman sebaya dan menghargai pendapat teman; (2) Bagi kepala sekolah: Kepada kepala sekolah disamping terus mendorong guru pembimbing untuk membantu dan bekerjasama dengan personil sekolah lainnya dalam meningkatkan sikap toleransi; (3) Bagi peneliti selanjutnya: bagi para peneliti yang berkenan melanjutkan pengembangan pemberian tindakan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dalam upaya meningkatkan sikap toleransi dalam pergaulan teman sebaya siswa. (4) Bagi orang tua: ikut berperan dengan memberikan motivasi terhadap anak, agar anak dapat semaksimal mungkin bisa mengikuti setiap layanan bimbingan kelompok. (5) Bagi guru BK: lebih maksimal untuk memberikan layanan bimbingan konseling dengan baik yang bersifat individu maupun kelompok, memberikan layanan bimbingan konseling dengan berbagai metode yang mudah untuk diterima oleh sisw