PENERAPAN OUTDOOR LEARNING DENGAN MEMANFAATKAN LINGKUNGAN SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD 1 RAHTAWU KECAMATAN GEBOG KABUPATEN KUDUS

Proses pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dapat menyebabkan kurangnya minat serta motivasi belajar siswa untuk menguasai materi IPA sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan kenyataan yang ditemui di SD 1 Rahtawu kecamatan Gebog kabupaten Kudus. Hasil belajar siswa yang rendah menunjukkan dari 21 siswa hanya 8 siswa (38,09%) yang mencapai KKM (60) sedangkan 12 siswa (61,81%) belum mencapai KKM. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk (1) Meningkatkan hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan fisik, (2) Mendiskripsikan peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA, dan (3) Mendiskripsikan peningkatan ketrampilan guru dalam mengelola pembelajaran melalui metode outdoor learning dengan memanfaatkan lingkungan sekitar pada siswa kelas IV SD 1 Rahtawu kecamatan Gebog Kabupaten Kudus. Metode pembelajaran oudoor learning adalah cara penyajian pembelajaran yang dilakukan diluar kelas dengan memanfaatkan lingkungan sekitar siswa sebagai sumber belajar yang dapat diamati siswa secara langsung sesuai dengan materi yang dipelajari. Hipotesis penelitian yang peneliti ajukan adalah penerapan outdoor learning dengan memanfaatkan lingkungan sekitar pada materi perubahan lingkungan fisik dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas IV SD 1 Rahtawu kecamatan Gebog kabupaten Kudus tahun ajaran 2013/2014. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SD 1 Rahtawu kecamatan Gebog kabupaten Kudus dengan jumlah subjek penelitian adalah 21 siswa. Penelitian ini berlangsung selama dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah outdoor learning. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA. Hasil penelitian menggunakan outdoor learning dengan memanfaatkan lingkungan sekitar menunjukkan adanya perkembangan ketuntasan belajar klasikal materi pengaruh perubahan lingkungan fisik yang cukup signifikan dari pra siklus 38,09%, siklus I sebesar 71,43%, dan siklus II mencapai 95,24%. Aktivitas belajar siswa ranah afektif mengalami perkembangan persentase pencapaian indikator dari siklus I mencapai 75,65% dengan kriteria penilaian “baik” menjadi 84,29% dengan kriteria penilaian “baik” pada siklus II. Aktivitas belajar siswa ranah psikomotorik mengalami perkembangan persentase pencapaian indikator dari siklus I mencapai 76,43% dengan kriteria penilaian “baik” menjadi 87,14% dengan kriteria penilaian “baik” pada siklus II. Keterampilan guru mengelola pembelajaran mengalami perkembangan persentase pencapaian indikator dari siklus I mencapai 75,83%,dengan kriteria penilaian “baik” menjadi 90% dengan kriteria penilaian “sangat baik” pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa setelah menerapkan outdoor learning dengan memanfaatkan lingkungan sekitar, hasil belajar IPA kelas IV SD 1 Rahtawu kecamatan Gebog kabupaten Kudus meningkat dengan pencapaian nilai KKM yang sangat tinggi. Penulis menyarankan pada siswa hendaknya lebih aktif dalam pembelajaran serta meningkatkan ketrampilan yang dimiliki. Penulis menyarankan bagi peneliti selanjutnya untuk lebih memahami konsep pembelajaran outdoor learning dan memilih lingkungan sekitar yang sesuai untuk digunakan dan penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi dalam mengembangkan penelitian pada materi yang lebih luas dan dapat diterapkan pada jenjang kelas yang berbeda