Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia Materi Penjumlahan Pecahan Siswa Kelas IV SD 02 Bakalan Krapyak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas IV SD 02 Bakalan Krapyak pada materi penjumlahan pecahan yang ditunjukkan pada hasil uji prates. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh pembelajaran yang masih konvensional. Guru terlalu banyak menggunakan metode ceramah dan siswa jarang dilibatkan langsung dalam pembelajaran sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa hanya mendengarkan penjelasan guru tentang materi. Guru juga belum menggunakan masalah realistik dalam mengajar sehingga siswa sulit membayangkan nilai pecahan tertentu. Bertumpu pada permasalahan tersebut peneliti menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV materi penjumlahan pecahan. Rumusan masalah penelitian ini yakni “apakah penerapan pendekatan PMRI pada materi penjumlahan pecahan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa, aktivitas belajar siswa, dan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran kelas IV SD 2 Bakalan Krapyak tahun 2013/2014?”. Tujuan penelitian ini yaitu meningkatkan hasil belajar matematika siswa, aktivitas belajar siswa, dan keterampilan guru dalam dalam mengelola pembelajaran dengan menerapkan pendekatan PMRI pada materi penjumlahan pecahan kelas IV SD 2 Bakalan Krapyak tahun 2013/2014. Model penelitian tindakan kelas ini yakni model Kemmis dan Taggart yang terdiri atas dua siklus. Tiap siklus terdiri atas perencanaan, perlakuan dan pengamatan, dan refleksi. Peneliti mengumpulkan data dengan metode observasi, wawancara, dokumentasi, catatan lapangan dan tes dengan Instrumen penelitian lembar observasi, pedoman wawancara, foto, lembar catatan lapangan dan soal tes. Data yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan PMRI dapat meningkatkan hasil belajar siswa, aktivitas belajar siswa dan pengelolaan pembelajaran guru. Hal itu dapat dilihat dari terpenuhinya semua indikator keberhasilan dalam penelitian ini yakni: (1) nilai dari tes hasil belajar matematika siswa dapat mencapai KKM yang ditentukan yaitu 65 dengan persentase ketuntasan belajar klasikal pada kondisi awal sebesar 37,93% meningkat pada siklus I menjadi 75,86% dan 100% pada siklus II; (2) skor rata-rata aktivitas belajar matematika siswa dalam pembelajaran memperoleh skor rata-rata 2,48 dengan kriteria cukup baik pada siklus I dan meningkat menjadi 3,20 dengan kriteria baik pada siklus II; (3) skor rata-rata kemampuan guru dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMRI memperoleh skor rata-rata 3,07 dengan kriteria baik pada siklus I dan meningkat menjadi 3,47 dengan kriteria sangat baik pada siklus II. Simpulan penelitian ini yakni penerapan pendekatan PMRI dapat meningkatkan hasil belajar siswa, aktivitas siswa, dan pengelolaan pembelajaran guru. Saran dalam penelitian ini yaitu (a) bagi siswa, sebaiknya siswa lebih berani berpendapat saat berdiskusi kelompok dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok; (b) bagi guru, sebaiknya guru mengoptimalkan perannya sebagai fasilitator belajar; (c) bagi sekolah, sebaiknya sekolah dapat mendukung dan memberikan fasilitas guru untuk meningkatkan kualitas pebelajaran yang menarik dan inovatif seperti pendekatan PMRI; (d) bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya dapat mengembangkan desain pembelajaran yang menarik menggunakan pendekatan PMRI sehingga menghasilkan pembelajaran yang bermakna