Penerapan Model Pembelajaran STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V Semester II di SD N Gembong 01 Tahun Pelajaran 2013/2014

Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata kelas 61,5 dan ketuntasan 43,75%. Permasalahan tersebut disebabkan guru masih menggunakan metode ceramah dalam mengajar, kurangnya variasi pengajaran, dan motivasi belajar siswa rendah dalam pembelajaran IPS. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran, bagaimana aktivitas belajar siswa dan apakah penerapan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V semester II di SD N Gembong 01 Tahun Pelajaran 2013/2014? Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran; (2) mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar siswa dan (3) menemukan peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas V semester II di SD N Gembong 01 Tahun Pelajaran 2013/2014. Hasil belajar siswa merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan pembelajaran. Model pembelajaran STAD merupakan bagian dari cooperative learning yang terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual, dan rekognisi tim. Model pembelajaran STAD terdiri dari enam fase yaitu (1) menyampaikan tujuan dan memotivasi; (2) menyajikan/menyampaikan informasi; (3) mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar; (4) membimbing kelompok belajar; (5) evaluasi; (6) memberikan penghargaan. Hipotesis penelitian ini adalah ada peningkatan keterampilan guru, ada peningkatan aktivitas siswa pada pembelajaran IPS dan ada peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas V semester II di SD N Gembong 01 Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas V SD N Gembong 01 Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dengan dua kali pertemuan setiap siklusnya. Prosedur penelitian ini terdiri dari (1) perencanaan; (2) pelaksanaan; (3) pengamatan; (4) refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yakni teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian terbukti menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan hasil belajar siswa materi jasa dan peran tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan dengan rata-rata dan persentase ketuntasan yakni pra siklus 61,5 (43,75%), siklus I yaitu 72,18 (68,75%) dan siklus II yaitu 85,93 (87,5%) yang didukung dengan peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS yakni 72,65% (tinggi) pada siklus I menjadi 81,79% (sangat tinggi) pada siklus II. Keterampilan mengelola pembelajaran dengan model STAD juga mengalami peningkatan dari rata-rata persentase 74,99% (tinggi) pada siklus I dan 89,47% (sangat tinggi) pada siklus II. Simpulan penelitian dapat diterangkan bahwa penerapan model STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS materi jasa dan peran tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan pada kelas V semester II di SD N Gembong 01Tahun Pelajaran 2013/2014. Saran yang diberikan yaitu siswa hendaknya lebih aktif dalam pembelajaran, guru hendaknya menerapkan model STAD pada pembelajaran IPS dan menggunakan model pembelajaran lain yang lebih kreatif, sekolah dapat meningkatan mutu dan kualitas melalui pembelajaran yang baik, peneliti lain dapat meningkatkan pelaksanaan pembelajaran dengan lebih maksimal