UPAYA MENGATASI KECEMASAN DALAM PRESTASI BELAJAR RENDAH MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMK TAMANSISWA KUDUS

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan yang ada di SMK Tamansiswa Kudus ada beberapa siswa yang mengalami Kecemasan yang tinggi dalam prestasi belajar yang rendah yang diperoleh melalui hasil observasi pada tanggal 21 Mei 2013.Sehingga peneliti mengambil masalah tentang kecemasan dalam prestasi belajar rendah pada kelas XI. Rumusan masalah: Bagaimana Layanan Bimbingan Kelompok dapatmengatasikecemasan siswa yang prestasi belajarnya rendah, kelas XI SMK Tamansiswa Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014?Yang bertujuan: 1. Mendeskripsikan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan bimbingan kelompok. 2.Mendeskripsikan keaktifan siswa dalam bimbingan kelompok untuk mengatasi kecemasan prestasi belajar rendah pada siswa. 3. Diperolehnya peningkatan prestasi belajar siswa melalui bimbingan kelompok. Kegunaan penelitian adalah 1.kegunaan Teoritis : Diharapkan dapat melengkapi referensi yang telah ada,2. Kegunaan Praktis penelitian : a. Mendorong pelaksanaan bimbingan kelompok untuk mengatasi kecemasan prestasi belajar; b. Mendorong guru bimbingan konseling untuk melakukan layanan bimbingan kelompok; c. Mendorong siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti kegiatan bimbingan kelompok; d.Dapat menambah pengalaman dalam bidang penelitian. Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Tamansiswa Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014, sebanyak 8 siswa yang kecemasannya tinggi dalam prestasi belajar yang rendah berdasarkan hasil observasi dan wawancara. Variabel penelitian: bimbingan kelompok (Variabel Bebas) dan kecemasan (variabel terikat). Metode pengumpulan data melalui metode observasi sebagai metode pokok dan metode wawancara sebagai metode pendukung. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan melalui 2 siklus (siklus I dan siklus II) setiap siklus 3 kali pertemuan membahas 6 materi dengan alokasi waktu 45 menit. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: ” Upaya mengatasi kecemasan dalam prestasi belajar rendah melalui bimbingan kelompok pada siswa kelas XI SMK Tamansiswa Kudus Tahun Ajaran 2013/2014”. Berdasarkan hasil observasi,pada tahap survai awal 8 siswa yang menjadi anggota bimbingan kelompok, sebanyak 6 siswa dengan kategori kurang dan sebanyak 2 siswa dengan kategori cukup. Pada siklus dari 8 siswa yang menjadi anggota bimbingan kelompok sebanyak 2 siswa dengan nilai 24-32(kategori cukup) dan 6 siswa dengan nilai 33-41 (kategori tinggi). Pada siklus II kecemasan dalam prestasi belajar rendah siswa dengan kategori rendah 6 siswa dan sangat rendah 2 siswa. Indikator keberhasilan yang diterapkan pada penelitian ini adalah apabila hasil yang diperoleh pada penelitian ini > 70% memperoleh kategori baik dari 8 siswa yang dijadikan sebagai subyek penelitian. Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis, hasil penelitian kecemasan dalam prestasi belajar peneliti terhadap 8 anggota kelompok sebelum tindakan bimbingan kelompok kecemasan siswa memperoleh skor35,87%. Setelah diberikan layanan bimbingan kelompok pada siklus I, skor kecemasan 27,87%, ada penurunan 8. Pada siklus II skor rata-rata kecemasan siswa 19,25, ada penurunan sebesar 8,62. Hal demikian menunjukkan bimbingan kelompok dapat mengatasi kecemasan dalam prestasi belajar rendah pada siswa kelas XI SMK Tamansiswa Kudus. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dapat diterima karena telah teruji kebenarannya. Melihat temuan di lapangan, peneliti memberikan simpulan bahwa Kecemasan siswa setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok mengalami penurunan, hal ini ditandai dengan siswa sudah bisa bersikap sesuai dengan kepercayaan dirinya, menghilangkan perasaan takut jika tidak dapat naik kelas, dapat berkonsentrasi dalam proses pembelajaran, dan dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Saran kepada: (1) Bagi Siswa: Para siswa hendaknya dapat lebih baik lagi dalam meningkatkan prestasi belajar;2) Bagi Guru Pembimbing: Mengupayakan secara lebih maksimal untuk memberikan layanan bimbingan konseling baik yang bersifat individu maupun kelompok; (3) Bagi Orang Tua Siswa : Orang tua diharapkan dapat ikut berperan dengan memberikan dorongan tentang pentingnya belajar dengan bai