PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN RME (REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION) PADA MATERI BANGUN DATAR KELAS V SD 1 RENDENG KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS

Latar belakang permasalahan penelitin ini yaitu rendahnya prestasi belajar matematika siswa kelas V SD 1 Rendeng. Rendahnya prestasi belajar siswa terlihat dari nilai pre-tes materi bangun datar siswa kelas V SD 1 Rendeng tahun pelajaran 2012/2013 dari 46 siswa hanya 38,3% siswa yang tuntas atau mendapat nilai diatas 66. Hal ini karena guru kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk mengkonstruksikan sendiri pengetahuan mereka, sehingga siswa sering lupa dengan apa yang mereka dapat. Selain itu, kurangnya motivasi yang diberikan guru pada siswa membuat siswa kurang aktif, kurang tertarik, dan merasa cepat bosan. Maka, perlu dilakukan tindakan untuk mengatasi permasalahan diatas dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dalam meningkatkan prestasi belajar siswa SD 1 Rendeng tahun pelajaran 2012/2013 pada materi bangun datar. Rumusan masalah dalam penelitian ini apakah pembelajaran matematika pada materi bangun datar dengan menggunakan pendekatan Realistik Mathematics Education (RME) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD 1 Rendeng Kudus? Tujuan dari dilakukan penelitian ini untuk mengetahui dengan penerapan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) pada mata pelajaran matematika materi bangun datar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD 1 Rendeng Kudus. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas dengan subyek siswa kelas V SD 1 Rendeng tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 47 siswa terdiri dari 22 siswa perempuan dan 25 siswa laki-laki. Teknik pengumpulan data berupa observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode analisis kuantitatif secara deskriptif dan kualitatif. Hasil penelitian yang dimulai dari pra siklus diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar 63,2 dengan presentase ketuntasan sebesar 38,3%. Pada siklus I nilai rata-rata presatasi belajar ranah kognitif 69,11 dengan presentase ketuntasan sebesar 55,3%, untuk ranah psikomotorik diperoleh 54% dengan kategori baik dan ranah afektif diperoleh 60% dengan kategori baik. Sedangkan untuk pengelolaan pembelajaran diperoleh 67,5% dengan kategori baik. Pada siklus II prestasi belajar siswa meningkat, terlihat dari nilai rata-rata prestasi belajar ranah kognitif sebesar 77,39 dengan perolehan ketuntasan sebesar 82,6%, untuk ranah psikomotorik diperoleh 74,3% dengan kategori baik dan ranah afektif diperoleh 81,03% dengan kategori sangat baik. Sedangkan untuk pengelolaan pembelajaran diperoleh 85% dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar meningkat. Saran yang dapat dikemukakan bagi peneliti selanjutnya yang menggunakan pendekatan RME hendaknya menjelaskan lebih mendalam tentang pelaksanaan pendekatan RME agar siswa tidak kebingungan dan lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajara