PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MATERI KEUTUHAN NKRI MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 1 KUDUS TAHUN AJARAN 2013/2014

Arista, Chamelia. 2014. Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Keutuhan NKRI Melalui Model Problem Based Learning Pada Kelas V SD Muhammadiyah 1 Kudus Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan. Universitas Muria Kudus. Pembimbing: (i) Dr. Murtono, M.Pd., (ii) Wawan Shokib Rondli, M.Pd. Kata-kata kunci: Hasil belajar PKn, Keutuhan NKRI, Problem Based Learning Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar siswa kelas V SD Muhammadiyah 1 Kudus pada mata pelajaran PKn. Rendahnya hasil belajar disebabkan karena pembelajaran yang dilakukan masih menggunakan metode ceramah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana keterampilan guru mengelola pembelajaran dalam penerapan model Problem Based Learning pada mata pelajaran PKn materi Keutuhan NKRI? (2) Apakah penggunaan model Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar pada mata pelajaran PKn materi Keutuhan NKRI? (3) Apakah penggunaan model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn materi Keutuhan NKRI?. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan model Problem Based Learning. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru mengelola pembelajaran, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa dengan menerapkan model Problem Based Learning pada mata pelajaran PKn materi keutuhan NKRI. Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami ativitas belajar yang dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Model Problem Based Learning atau Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam Problem Based Learning kemampuan berpikir siswa benar-benar dioptimalkan melalui proses kerja kelompok, dimana model pembelajaran ini mengaitkan materi yang diajarkan dengan pemecahan suatu masalah dalam lingkungan sekitar. Hipotesis tindakan yang diajukan adalah peningkatan hasil belajar PKn materi keutuhan NKRI yang signifikan dengan diterapkannya model pembelajaran Problem Based Learning pada kelas V SD Muhammadiyah 1 Kudus tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas VB SD Muhammadiyah 1 Kudus dengan subjek penelitian 29 siswa dan guru yang berlangsung selama dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model Problem Based Learning, sedangkan variabel terikatnya yaitu hasil belajar PKn materi keutuhan NKRI. Metode pengumpulan data berupa wawancara, observasi, tes, catatan lapangan dan dokumentasi. Data yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan model Problem Based Learning dapat meningkatkan keterampilan guru mengelola pembelajaran, aktivitas siswa dalam belajar dan hasil belajar PKn siswa. Hal ini dapat dilihat dari terpenuhinya indikator keberhasilan sebagai berikut. (1) Peningkatan keterampilan guru mengelola pembelajaran pada siklus I ke siklus II meningkat dari persentase 81% menjadi 88% dengan kualifikasi “baik” menjadi “sangat baik” (2) Aktivitas belajar siswa pada siklus I memperoleh rata-rata persentase 74% dengan predikat “baik” meningkat pada siklus II menjadi 86% dengan predikat “sangat baik” (3) Hasil belajar PKn siswa juga meningkat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata kelas pada siklus I ke siklus II yaitu dari 77,41 menjadi 91,03. Simpulan dalam penelitian ini yaitu penerapan model Problem Based Learning untuk pembelajaran PKn materi keutuhan NKRI dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB SD Muhammadiyah 1 Kudus tahun pelajaran 2013/2014. Saran dalam penelitian ini, siswa hendaknya bisa menanamkan rasa senang pada mata pelajaran PKn, karena pelajaran PKn tidak selalu identik dengan ceramah. Bagi guru hendaknya menggunakan model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan karakteristik siswa dan dapat merangsang siswa agar mau belajar. Bagi sekolah hendaknya memberikan kesempatan kepada guru-guru agar aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan guru, baik dari materi pelajaran maupun model pembelajaran