PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL CTL MATERI STRUKTUR TUMBUHAN PADA SISWA KELAS IV SD 3 NGEMBALREJO BAE KUDUS

Musfirah, Fira. 2013. Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui Model CTL Materi Struktur Tumbuhan pada Siswa Kelas IV SD 3 Ngembalrejo Bae Kudus. Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muria Kudus. Pembimbing: (1) Dr. Sukiman, M.Pd., (2) Yuni Ratnasari, S.Si., M.Pd. Kata kunci: Hasil Belajar IPA, Model Pembelajaran CTL Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Kenyataannya, proses pembelajaran IPA yang terjadi di kelas IV SD 3 Ngembalrejo Bae Kudus guru hanya menerangkan materi pembelajaran, siswa mendengarkan dan mencatat, guru jarang memanfaatkan kegiatan berkelompok, serta pembelajaran tidak pernah diiringi percobaan-percobaan yang melibatkan siswa secara langsung. Dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Melalui CTL, proses belajar berlangsung alamiah dan hasil belajar lebih bermakna karena siswa mengalami sendiri apa yang dipelajarinya. Tujuan penelitian ini untuk menemukan peningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi struktur tumbuhan pada siswa kelas IV SD 3 Ngembalrejo dengan diterapkannya model CTL. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD 3 Ngembalrejo Tahun Pelajaran 2013/2014. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD 3 Ngembalrejo. Penelitian ini melalui dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan. Tiap siklus meliputi empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data berupa observasi, tes, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan meliputi analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian pada siklus I persentase klasikal 60% dengan rata-rata 70,2 dan pada siklus II 80% dengan rata-rata 76,5. Aktivitas belajar siswa pada siklus I mendapatkan skor rata-rata 2,33 dengan kriteria “cukup baik” dan pada siklus II mendapatkan skor rata-rata 2,96 dengan kriteria “baik”. Pengelolaan pembelajaran peneliti menggunakan model pembelajaran CTL pada siklus I mendapatkan skor rata-rata 2,6 dengan kriteria “baik”, pada siklus II mendapatkan skor rata-rata 3,23 dengan kriteria “baik”. Simpulan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan model CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa, aktivitas belajar siswa serta pengelolaan pembelajaran menggunakan model CTL. Guru hendaknya banyak melakukan tanya jawab untuk membiasakan siswa berani mengemukakan pendapatnya. Siswa hendaknya aktif dalam pembelajaran. Selain itu, kerjasama diantara siswa dalam kelompok perlu ditingkatkan agar pelaksanaan pembelajaran CTL berjalan lancar. Diharapkan peneliti yang akan datang dapat lebih memahami model CTL sehingga akan dapat meminimalisir kekurangan dalam pembelajaran