Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas V Melalui Pendekatan Realistic Mathematic Education Di SD 2 Piji Kudus

Muhammad Ali Syafi’i. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas V Melalui Pendekatan Realistic Mathematic Education Di SD 2 Piji Kudus. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Muria Kudus. Dosen Pembimbing: (i) Dr. Murtono, M. Pd (ii) Eka Zuliana, S.Pd., M.Pd. Kata kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah, Realistic Mathematic Education, bilangan bulat. Mata pelajaran matematika diberikan kepada siswa, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Di kehidupan, matematika digunakan oleh manusia untuk membantu dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Rumusan penelitian ini adalah, bagaimanakah penerapan pendekatan realistic mathematic education dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika materi operasi hitung bilangan bulat pada siswa kelas V di SD 2 Piji Kudus? Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penerapan pendekatan realistic mathematic education dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika materi operasi hitung bilangan bulat pada siswa kelas V Sekolah Dasar khususnya di SD 2 Piji Kudus. Pendekatan realistic mathematic education merupakan pendekatan pembelajaran yang dikhusukan pada mata pelajaran matematika. Pendekatan ini berprinsip yaitu guided reinvention and didactical phenomenology, progressive mathematization, self-developed models.Bilangan bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan positif dan bilangan negatif. Hipotesis penelitian ini adalah Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas V materi opearsi hitung bilangan bulat di SD 2 Piji Kudus meningkat secara signifikan dengan diterapkannya Pendekatan realistic mathematic education. Penelitian ini dibuat dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas. Pelaksanaan penelitian di kelas V di SD 2 Piji Kudus dengan subjek penelitian ini adalah 21 siswa. Penelitian ini berlangsung selama dua siklus, setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.Variabel bebas adalah Pendekatan realistic mathematic education. Sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode tes dan nontes. Metode nontes berupa observasi, dan dokumentasi. Sedangkan metode tes berupa tes tertulis dengan soal esai pada akhir siklus. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang cukup signifikan, antara siklus I (76%) dan siklus II (90 %), didukung dengan peningkatan aktivitas belajar siswa dari skor rata-rata siklus I 2,7 (baik) menjadi 3,0 (baik) di siklus II. Pengelolaan pembelajaran realistic mathematic education juga mengalami peningkatan dari skor rata-rata siklus I 2,8 (sedang) menjadi 2,95 (baik) pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian, tindakan kelas yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan kemampuan pemecahan masalah metematika setelah diterapkannya pendekatan realistic mathematic education pada siswa kelas V SD 2 Piji Kudus. Selanjutnya, peneliti menyampaikan saran kepada siswa untuk lebih berlatih memecahkan masalah-masalah matematika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari; kepada guru agar dapat menjadikan salah satu referensi dalam melaksanakan pembelajaran khususnya pelajaran matematika; kepada peneliti dapat melakukan penelitian lanjutan dari penelitian ini dengan memfokuskan topik; kepada sekolah hendaknya menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung proses pembelajaran, khususnya matematika