PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI BENTUK ENERGI KELAS IV DI SD 3 TUMPANGKRASAK KUDUS

Ana Khoirunnisa’. 2013. Peningkatan Hasil Belajar dengan Model Penemuan Terbimbing Pada Pembelajaran IPA Materi Bentuk Energi Kelas 4 di SD 3 Tumpangkrasak Kudus. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah DasarFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus. Pembimbing (i) Drs. Masturi, M.M. Pembimbing (ii): Khamdun, S.Pd, M.Pd. Kata Kunci : Hasil Belajar, Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing, Materi Bentuk Energi. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah yang memegang peranan penting untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Salah satu tujuan kurikuler pendidikan IPA di Sekolah Dasar yaitu mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siswa kelas IV ditemui bahwa rendahnya nilai siswa dalam mata pelajaran IPA yang dikarenakan guru dalam pembelajaran hanya berceramah dan memberi latihan soal sehingga siswa kurang aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah model penemuan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi bentuk energi pada siswa kelas IV semester genap di SD 3 Tumpangkrasak Jati Kudus tahun pelajaran 2012/2013? penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing dalam pembelajaran IPApada siswa kelas IV SDN3 Tumpangkrasak dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada pembelajaran IPA materi bentuk energi semester genap di SD 3 Tumpangkrasak Jati Kudus. Hasil belajar dalam penelitian ini diartikan sesuatu yang didapat dari kegiatan usaha dilakukan melalui hubungan stimulus dan respon untuk memperoleh suatu pengetahuan sehinga terjadi perubahan tingkah laku yang dapat diukur. Model penemuan terbimbing merupakan model pembelajaran yang pada proses pembelajarannya siswa melakukan suatu penemuan konsep pada konsep yang sebelumnya telah ada sehingga siswa dapat mengalami sendiri pengalaman pembelajaran tersebut yang menghasilkan pemahaman siswa pada suatu konsep tersebut dengan guru sebagai pembimbing yang mengarahkan siswa dalam melakukan penemuan menuju sasaran dan tujuan yang ingin dicapai. Hipotesis tindakan yang peneliti ajukan adalah model penemuan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi bentuk energi pada siswa kelas IV semester genap di SD 3 Tumpangkrasak Jati Kudus tahun pelajaran 2012/2013 Penelitian dilaksanakan di SDN Tumpangkrasak Jati Kudus dengan subjek siswa kelas IV berjumlah 15 siswa. Variabel penelitian berupa variabel bebas yaitu model penemuan terbimbing dan variabel terikat hasil belajar siswa. Prosedur penelitian yang digunakanan adalah perencanaan, pelaksanaan, observasi, analisis dan refleksi. Teknik pengumpulan data berupa hasil tes, observasi dan dokumentasi. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian berupa nilai hasil tes siklus, observasi guru dan siswa hasil penelitian diperoleh nilai akhir rata-rata kelas pada siklus I (75,17) dan siklus II (83,33). Persentase kelas mencapai KKM pada siklus I (73%) dan siklus II (86%).Hasil belajar siswa meningkat 22% setelah dilaksanakan penelitian. Aktivitas guru dalam penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I (72.5%) klasifikasi baik (berhasil), pada siklus II (81.5%) klasifikasi sangat baik (berhasil). Aktivitas siswa dalam pembelajaran penemuan terbimbing mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I (75%) klasifikasi tinggi, pada siklus II (89%) klasifikasi sangat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa model penemuan terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada pembelajaran IPA materi bentuk energi semester genap di SD 3 Tumpangkrasak Jati Kudus. Penulis menyarankan bagi guru untuk mencoba menerapkan model penemuan terbimbing karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa