UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI AKTIF SISWA DALAM DISKUSI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X TEI SMK WISUDHA KARYA KUDUS

Susanti, Dewi Eko. 2013. Upaya Meningkatkan Partisipasi Aktif Siswa Dalam Diskusi Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas X TEI SMK Wisudha Karya Kudus. Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus. Dosen Pembimbing: (i) Drs. Sabar Rutoto, M.Pd,, (ii) Drs. Susilo Rahardjo, M.Pd. Kata-kata Kunci : Keaktifan dalam diskusi; Bimbingan Kelompok Latar belakang dalam permasalahan ini didasarkan pada fenomena yang terjadi di kelas X TEI SMK Wisudha Karya Kudus, dimana partisipasi aktif siswa dalam diskusi pembelajaran di kelas kurang. Kurangnya partisipasi aktif siswa dalam diskusi pembelajaran di kelas disebabkan oleh ketidaktepatan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran dengan kondisi siswa, metode mengajar yang digunakan guru masih monoton. Untuk itu dalam penelitian ini peneliti berupaya untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam diskusi melalui layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas X TEI SMK Wisudha Karya Kudus yang kurang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kefektifan layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam diskusi pada siswa kelas X TEI SMK Wisudha Karya Kudus dan Partisipasi aktif siswa kelas X TEI SMK Wisudha Karya Kudus meningkat. Adapun kegunaan penelitian ini adalah: 1. Teoritis:hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam kajian ilmu bimbingan dan konseling., 2. Praktis: 2a. Kepala sekolah: hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kepala sekolah dalam mengevaluasi cara dan metode mengajar guru, sehingga kualitas mengajar guru dan partisipasi aktif siswa dapat meningkat, 2b. Konselor: konselor dapat mengetahui peningkatan partisipasi aktif siswa melalui metode dan layanan yang sudah diberikan, sehingga kedepannya dengan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan konselor untuk dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa melalui metode dan layanan bimbingan yang lain, 2c. Guru mata pelajaran: hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi guru, untuk dapat menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa, sehingga dapat membantu meningkatkan partisipasi aktif siswa, 2d. Siswa: dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran. Metode pengumpulan data menguunakan metode pokok observasi, dan metode pendukung yaitu wawancara.Analisis data menggunakan deskriptif komparatif.Penelitian dilakukan 2 siklus (siklus I dan siklus II) setiap siklus 3 kali pertemuan.Lokasi penelitian ini di SMK Wisudha Karya Kudus, penelitian ini di dilakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2013. Subjek penelitian berjumlah 10 siswa, terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan yang mempunyai partisipasi aktif siswa dalam diskusi pembelajaran kurang, sangat kurang, dan cukup yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. Variabel penelitian: Bimbingan Kelompok merupakan variabel bebas dan partisipasi aktif siswa dalam diskusi merupakan variabel terikat. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam diskusi, hal ini terbukti dari sebelum tindakan 10 orang siswa TEI SMK Wisudha Karya Kudus berkategori kurang (partisipasi aktif siswa dalam diskusi sebelum tindakan sebesar 31,20%). Hasil analisis partisipasi aktif siswa dalam diskusi siklus I terdapat, 9 siswa kategori cukup dan 1 orang siswa berkategori kurang, (partisipasi aktif siswa dalam diskusi siklus I sebesar 48,40%). Sedangkan hasil analisis partisipasi aktif siswa dalam diskusi siklus II, partisipasi aktif siswa dalam diskusi meningkat dengan hasil 2 orang siswa berkategori sangat baik, dan 8 orang siswa berkategori baik (hasil observasi partisipasi aktif siswa dalam diskusi sebesar 77,60%). Saran yang diberikan (1) kepala sekolah: hendaknya lebih memperhatikan layanan bimbingan dan konseling yang ada di sekolah, sehingga dapat membuat kebijakan-kebijakan yang berguna untuk meningkatkan partisipasi aktif siswadalam diskusi, (2) Guru Kelas: hendaknya memasukkan layanan bimbingan kelompok sebagai salah metode pembelajaran tambahan di sekolah supaya siswa dapat melakukan kegiatan kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok demi tercapai tujuan yang diharapkan, serta dapat menunjang prestasi belajar siswa, (3) Siswa: Siswa hendaknya lebih aktif dalam memanfaatkan fungsi layanan bimbingan konseling di sekolah seperti layanan bimbingan kelompok untuk membantu mereka dalam memecahkan persoalan dan permasalahan yang dialami oleh siswa, (4) Konselor: Konselor hendaknya memasukkan layanan bimbingan kelompok sebagai metode dalam membantu permasalahan siswa di sekolah dan memberikan tindakan layanan bimbingan kelompok pada siswa untuk membantu mengembangkan kemampuan yang dimiliki siswa, serta membantu menyelesaikan permasalahan siswa