MENINGKATKAN MINAT BELAJAR KETERAMPILAN BAHASA JAWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN SISWA KELAS VIII C MTs HIDAYATUL MUSTAFIDIN DAWE KUDUSTAHUN PELAJARAN 2012/2013

Penelitian ini berlandaskan atas hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa rendahnya minat belajar ketrampilan bahasa jawa siswa kelas VIII C MTs Hidayatul Mustafidin Dawe Kudus. Berdasarkan latar belakang penelitian, rendahnya minat belajar ketrampilan bahasa jawa siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor dari dalam diri siswa sedangkan eksternal yaitu faktor dari luar diri siswa, misalnya: metode pembelajaran. Sehingga apabila hal ini tidak segera ditangani, maka akan berdampak pada prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, perlu dilaksanakan layanan penguasaan konten. Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah Layanan Penguasaan Konten Dapat Meningkatkan Minat Belajar Keterampilan Bahasa Jawa Siswa Kelas VIII C MTs Hidayatul Mustafidin Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2012/20l3?. Tujuan penelitian yaitu: 1. Mendeskripsikan minat belajar ketrampilan bahasa jawa siswa sebelum dan sesudah penerapan layanan penguasaan konten pada siswa kelas VIII C MTs Hidayatul Mustafidin tahun pelajaran 2012/ 2013. 2. Menemukan seberapa besar peningkatan minat belajar ketrampilan Bahasa Jawa melalui layanan penguasaan konten pada siswa kelas VIII C MTs Hidayatul Mustafidin tahun pelajaran 2012/ 2013. Kajian pustakanya adalah minat belajar, ketrampilan bahasa jawa dan layanan penguasaan konten. Hipotesis penelitian adalah Ada peningkatan minat belajar ketrampilan Bahasa Jawa dengan menggunakan layanan penguasaan konten pada siswa kelas VIII C MTs Hidayatul Mustafidin Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2012/ 2013. Subyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII C MTs Hidayatul Mustafidin Dawe Kudus, sebanyak 28 siswa. Variabel penelitian: Minat Belajar Ketrampilan Bahasa Jawa (Variabel Terikat) dan Layanan Penguasaan Konten (Variabel Bebas). Metode pengumpulan data dengan metode pokok observasi dan metode pendukung wawancara beserta observasi. Analisis data menggunakan data kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan 2 siklus (siklus I dan siklus II) setiap siklus 3 pertemuan, tiap siklus terdiri dari 4 tahapan. Data diperoleh dari observasi yang dilakukan secara langsung bersama guru bahasa jawa. Penelitiandilakukan berdasarkan data hasil observasi terhadap 10 indikator penilaian. Indikator tersebut meliputi siswa dapat bersikap positif terhadap bahasa jawa, semangat belajar siswa meningkat, antusiasme siswa dalam belajar meningkat, strategi belajar yang digunakan siswa, siswa dapat melatih konsentrasi belajar, siswa menguasai tembang jawa, siswa belajar kesenian jawa, siswa mampu menulis aksara jawa dengan benar, siswa dapat berpidato dengan percaya diri dan siswa mampu membaca dengan cepat dan lancar. Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh data prasiklus sebelum menggunakan layanan penguasaan konten untuk meningkatkan minat belajar siswa yang rendah yaitu terdapat 28 (100%) siswa dengan kategori sangat kurang (SK) dengan nilai rata-rata sebesar 15,8 termasuk kategori sangat kurang (SK). Setelah menggunakan layanan penguasaan konten pada siklus I dipertemuan III diperoleh hasil 10 (35,7%) siswa dengan kategori sangat kurang (SK) dan 18 (64,3%) siswa dengan kategori kurang dengan nilai rata-rata sebesar 19,0 termasuk kategori kurang (K). Kemudian pada siklus II pada pertemuan III meningkat lagi dengan hasil 11 (39,3%) siswa kategori cukup (C) dan 17 (60,7%) siswa dengan kategori baik (B) dengan nilai-nilai rata-rata sebesar 38,2 termasuk kategori baik (B). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa dengan menggunakan layanan penguasaan konten dapat meningkatkan minat belajar ketrampilan bahasa jawa siswa. Hal ini terbukti bahwa sebelum menggunakan layanan penguasaan konten memperoleh kategori sangat kurang. Setelah menggunakan layanan penguasaan konten pada siklus I pada pertemuan III memperoleh kategori kurang dan pada siklus II pertemuan III memperoleh kategori baik. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan dapat diterima karena telah teruji kebenarannya. Merujuk pada temuan dilapangan, peneliti dapat memberikan saran kepada: 1. Kepala sekolah yaitu memberikan pembinaan dan memfasilitasi masing-masing guru tentang metode yang tepat yang harus digunakan dalam pengajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. 2. Guru bahasa jawa hendaknya dapat menggunakan metode pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan minat belajar ketrampilan berbahasa jawa siswa. 3. Siswa harus bisa menumbuhkan minat belajar ketrampilan bahasa jawa agar dapat maraih presrasi belajar yang baik