PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN EYD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BAMBOO DANCING PADA SISWA KELAS III SD 1 GRIBIG KUDUS TAHUN AJARAN 2012/2013

Kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas III SD 1 Gribig Kudus sebelumnya kurang menyenangkan. Belum terlihat adanya inovasi dengan model pembelajaran ataupun pemanfaatan media pembelajaran. Akibatnya, semangat belajar siswa kurang baik dan hasil belajar jauh dari yang diharapkan. Kemampuan siswa dalam menggunakan EYD masih rendah. Hasil prasiklus menunjukkan kemampuan siswa menggunakan EYD hanya mencapai 32,8%. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) apakah penerapan model pembelajaran Bamboo Dancing dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam menggunakan EYD? 2) Apakah penerapan model pembelajaran Bamboo Dancing dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar? 3) Apakah penerapan model pembelajaran Bamboo Dancing dapat meningkatkan hasil belajar dalam menggunakan EYD? Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk: 1) meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran kemampuan menggunakan EYD melalui model Bamboo Dancing. 2) Meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar melalui model pembelajaran Bamboo Dancing. 3) Meningkatkan kemampuan siswa dalam menggunakan EYD. Model pembelajaran Bamboo Dancing dapat mengaktifkan struktur kognitif, afektif, maupun psikomotorik siswa dengan kegiatan berbagi informasi dan pengetahuan melalui diskusi berpasangan secara singkat dan teratur. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat peningkatan kemampuan dalam menggunakan EYD melalui model pembelajaran Bamboo Dancing. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas model Kemmis dan MC Taggart. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode tes, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan untuk menganalisis data, peneliti menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu penggambaran secara menyeluruh tentang keadaan yang sebenarnya. Peneliti juga menyertakan table, diagram dan gambar sebagai pendukung dan pelengkap uraian data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dinyatakan sangat aktif melakukan kegiatan pembelajaran dengan model Bamboo Dancing. Keterampilan guru meningkat hingga 87 dengan kualifikasi guru terampil dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Ketuntasan belajar siswa dalam menggunakan EYD pada siklus II mencapai 93% dibandingkan dengan siklus I yang hanya mencapai 71%, sehingga siswa dinyatakan sangat mampu menggunakan EYD. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Bamboo Dancing tidak hanya dapat meningkatkan aktivitas siswa dan kemampuan siswa dalam menggunakan EYD tetapi juga meningkatkan keterampilan guru dalam mengadakan kegiatan pembelajaran. Berpijak dari penemuan inilah peneliti menyarankan pada setiap guru untuk mengubah cara mengajar ke arah yang lebih inovatif agar hasil yang diperoleh siswa sesuai harapan